SOLOPOS.COM - Sejumlah wisatawan domestik mulai berdatangan di kebun rambutan di Desa Gedongjetis, Kecamatan Tulung, Klaten, Senin (17/12/2012). (Iskandar/JIBI/SOLOPOS)


Sejumlah wisatawan domestik mulai berdatangan di kebun rambutan di Desa Gedongjetis, Kecamatan Tulung, Klaten, Senin (17/12/2012). (Iskandar/JIBI/SOLOPOS)

KLATEN–Kebun rambutan di Desa Gedongjetis, Kecamatan Tulung, Klaten mulai ramai ramai dikunjungi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal itu terjadi karena libur sekolah telah tiba dan buah rambutan yang ditanam dikebun seluas kira-kira 20 hektare juga ada yang sudah masak, sehingga jalanan di tengah kebun itu banyak dikunjungi wisatawan.

“Sejak hari Minggu (16/12/2012) arus pengunjung ke kebun rambutan ini mulai banyak. Paling tidak ada 20-an kereta kelinci yang dipenuhi penumpang datang ke tempat ini,” ujar salah seorang pedagang rambutan setempat, Sri Martuti, 57, ketika ditemui Solopos.com di kebun rambutan, Senin (17/12/2012).

Menurut dia keramaian semacam ini selalu berlangsung, paling tidak setiap tahun atau setiap panen buah rambutan. Mereka yang datang terdiri atas para orangtua, anak-anak dan sebagainya dari sekitar kebun rambutan dan juga dari luar kecamatan di antaranya dari Trucuk, Cawas dan sebagainya.

Namun pada Senin kemarin keramaian pengunjung dinilai tak seramai pada Minggu atau sehari sebelumnya. Karena pada Minggu jalanan di tengah kebun dipenuhi wisatawan yang berjalan mencari berbagai kebutuhan seperti makanan, buah-buahan dan sebagainya.

Dia mengakui saat ini harga rambutan relatif masih tinggi, karena belum masa panen raya akibat banyak yang belum layak petik. Oleh sebab itu harga per kilogram buah rambutan ace dijual Rp 5.000 per kilogram dan rambutan binjai Rp 6.000 per kilogram.

Sementara itu salah seorang pengunjung asal Baran, Cawas, Klaten, Sri Hartohyo, 40, mengatakan dia sengaja datang ke kebun rambutan bersama  tiga orang putranya. Mereka datang bersama rombongan warga desanya berjumlah 30 orang naik kereta kelinci.

“Kebetulan sekarang ini anak-anak libur sekolah sehingga kami ikut berwisata naik sepur kelinci ke kebun rambutan dan ke pemandian di Cokro. Untuk transportasi kami dipungut Rp 30.000 per orang,” ujar dia.

Sedangkan salah seorang pengemudi sepur kelinci asal Desa Gaden, Kecamrtan Trucuk, Klaten, Rubiman, 31, mengatakan kendati dia baru kali pertama mengantar penumpang ke kebun rambutan, dia mengaku senang. Karena selain mendapat bayaran dia juga bisa tahu lokasi kebun rambutan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya