SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA—Tak hanya objek wisata konvesnsional seperti candi atau kawasan belanja Malioboro yang diserbu wisatawan selama liburan panjang Natal beberapa hari terakhir, sejumlah desa wisata di Jogja turut kebanjiran turis lokal maupun asing.

Libur panjang membawa berkah bagi pengelola objek wsiata di DIY. Salah satunya Desa Wisata Karangtengah, Imogiri, Bantul.

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

Pengelola Desa Wisata Karangtengah, Imogiri, Pargiyanto menyatakan, beberapa hari terakhir ratusan wisatawan mengunjungi desa yang menjadi sentra peternakan ulat sutra tersebut. 10 orang di antaranya merupakan turis asing asal Swiss adapaun 100 orang lainnya wisatawan lokal dari Jawa Barat. “Tamu rata-rata menginap tiga malam,” kata Pargiyanto, Rabu (26/12/2012).

Pengelola menyediakan sekitar 60 kamar yang terdapat di home stay milik warga untuk menampung wisatawan. Harga yang ditawarkan per malam rata-rata sekitar Rp150.000-an dan bisa lebih tinggi lagi tergantung fasilitas yang diberikan.

Selain belajar beternak ulat sutera, wisatawan juga dapat belajar membatik, membuat batik kayu serta belajar kesenian tradisional. “Penglola juga menyediakan kereta mini untuk memudahkan wisatawan berkeliling,” cetus dia.

Selain beberapa kegiatan di atas, ciri khas objek wisata ini diantaranya mewajibkan wisatawan menanam pohon di area wisata. Pohon-pohon tersebut digunakan sebagai bahan pembuatan batik kayu sekaligus jadi tempat peternakan alami ulat sutra.

Tak hanya di selatan DIY, di Kabupaten Sleman, objek Desa Wisata Sambi yang terletak di Desa Pakembinangun, Kecamatan Pakem turut diincar wisatawan. Ketua Objek Wisata Sambi, Haryono mengatakan, sejak masa liburan sekolah, wisatawan mulai berduyun-duyun ke tempat ini. Peningkatan pengunjung diklaim mencapai lebih dari 50% dibanding hari biasa.

Sebagian wisatawan menginap di Sambi resort yang terdapat di area objek wisata sebagian lagi menginap di home stay yang disediakan warga. Pemesanan kamar sudah ramai sejak 20 Desember lalu hingga 19 Januari mendatang.

“Ada 28 kamar home stay yang disediakan. Untuk home stay masih ada yang kosong bila ada yang mau menginap pas tahun baru, kebanyakan menginapnya di resort, tapi kalau turis asing mereka justru senang menginap di home stay. Pernah ada diplomat asing menginap sampai satu minggu,” ungkap Haryono.

Harga per kamar home stay dibanderol Rp200.000 per kamar. Di tempat ini pengunjung dapat menikmati pemandangan alam Gunung Merapi, terdapat lokasi outbond yang kerap dicari mahasiswa, anak sekolah serta korporasi.

Di Desa Wisata Sambi, paket wisata yang disedikan menawarkan harga yang beragam. Misalnya kegiatan membajak sawah dan menanam padi dibanderol Rp450.000, maksimal 30 orang. Paket kegiatan memerah susu sapi dibanderol Rp300.000, maksimal 30 orang dengan tambahan segelas susu gratis per orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya