SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

DENPASAR: Libur panjang seperti serangkaian Hari Raya Galungan, Nyepi dan Kuningan, yang berlangsung beruntun hampir selama dua minggu, ternyata merepotkan pengusaha pariwisata di Bali, terutama kalangan perhotelan dan restoran.

“Kami terutama kesulitan memenuhi berbagai kebutuhan bahan makanan dan minuman yang diperlukan wisatawan, karena toko dan para pemasok berbagai kebutuhan hotel dan restoran juga ikut libur panjang,” kata General Manajer Beji Ubud Resort, I Wayan Yuniartha, kepada ANTARA di Ubud, Kabupaten Gianyar, Rabu.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Ia mengatakan bahan makanan seperti sayuran, ikan, daging, keperluan berbagai jenis buah-buahan, tidak bisa disimpan terlalu lama, sehingga dalam 3-4 hari libur, harus bisa mendapatkan yang baru lagi.

“Kami sampai benar-benar kerepotan dalam memenuhi kebutuhan sayuran, ikan, daging dan buah-buahan, karena para penjual tutup. Kalau kami langsung ke petani juga sulit mendapatkannya, karena mereka juga sibuk merayakan Galungan, Kuningan, hingga Nyepi,” ucapnya.

Sementara untuk mendapatkan beberapa jenis minuman sesuai permintaan wisatawan asing, juga sulit, karena toko yang biasa menjual juga tutup.

“Kami sudah menyiapkan pasokan, tapi ternyata permintaan tamu melebihi prediksi, sehingga jadi kerepotan,” katanya.

Berdasarkan pengalaman libur panjang tersebut, I Wayan Yuniartha berharap ke depan jika ada lagi libur panjang, maka akan ada solusi yang bisa memenuhi permintaan tamu, sehingga pelayanan hotel dan restoran tidak sampai mengecewakan.

Sementara itu, Direktur Beji Ubud Resort, Ayu Setyarini Hadisoetoro menyebutkan, fasilitas vila yang dibangun tahap awal berjumlah 18 unit, dengan tingkat hunian atau okupansi yang terus meningkat.

“Lingkungan lokasi vila yang masih alami, dengan panorama tebing sungai, menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan dari berbagai negara, karena itu kami berencana untuk mengembangkannya pada tahap kedua sesuai kecenderungan permintaan pasar turisme dunia,” kata penggemar diving itu.

Rini, panggilan Setyarini, berharap fasilitas akomodasi yang dibangunnya akan bisa mendukung perkembangan pariwisata Bali yang cenderung diminati oleh wisatawan yang menginginkan suasana kembali ke alam. (Antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya