SOLOPOS.COM - Penanggujawab Objek Wisata Gunung Kemukus M Suparno (dua dari kiri) berfoto di depan pintu masuk ke makam Pangeran Samodro di Kompleks Gunung Kemukus Sragen, belum lama ini. (Istimewa/Dispora Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Dari empat objek wisata milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen, hanya satu objek yang dibuka untuk umum dengan penerapan protokol kesehatan saat pandemic Covid-19, yakni Wisata Religi Pangeran Samodro Gunung Kemukus.

Liburan panjang yang dimulai Rabu (28/10/2020) hingga Jumat (30/10/2020) ternyata tak berpengaruh pada peningkatan pengunjung di objek yang terletak di Sumberlawang, Sragen itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

2 Bulan Berlalu Kasus Pembunuhan Sekeluarga di Baki Sukoharjo Belum Disidangkan

Penjelasan itu diungkapkan Penanggungjawab Objek Wisata Gunung Kemukus Sragen, M. Suparno, saat dihubungi Solopos.com, Jumat siang. Tiga objek wisata lain yang belum dibuka hingga kini, objek wisata Sangiran di Kalijambe, objek wisata pemandian air panas Bayanan di Sambirejo, dan kolam renang Kartika di Sragen Kota. Pendapatan asli daerah (PAD) untuk sektor pariwisata di Sragen hanya bersumber pada empat objek wisata tersebut.

“Liburan panjang itu tidak berpengaruh pada kunjungan di Gunung Kemukus karena objek wisata itu merupakan wisata ziarah ke Makam Pangeran Samodro. Keramaian pengunjung hanya di malam Jumat Pon dan malam Jumat Kliwon. Namun, sejak pandemi Covid-19, kunjungan ke Gunung Kemukus turun cukup signifikan,” ujar Suparno.

Dia menyebut sebelum pandemi kunjungan saat malam Jumat Pon bisa sampai 1.500-an orang dan malam Jumat Kliwon sebanyak 500-600 orang. Sedangkan untuk malam Jumat lainnya (Jumat kecil) berkisar 100-150 orang. Namun, sejak adanya pandemi, Suparno mengatakan kunjungan turun, yakni pada malam Jumat Pon tinggal 800-900 orang atau sekiar 60%.

“Kemudian untuk Jumat Kliwon saat pandemi tinggal 300 orang atau 50% dan saat Jumat kecil 70-100 orang atau 66,66%. Berkurangnya itu karena adanya Covid-19 sehingga warga enggan datang. Padahal Kemukus sudah mengetatkan protokol kesehatan,” ujarnya.

Protokol Kesehatan

Suparno mengatakan untuk ziarah itu tidak boleh rombongan tetapi hanya satu-satu dan wajib pakai masker. Suparno juga menggerakan warga di lima RT yang menghuni kompleks Gunung Kemukus untuk menyiapkan sarana cuci tangan dan sekarang sudah tersedia tempat cuci tangan di setiap lingkungan RT sampai 80%. Sarana cuci tangan itu, kata dia, disediakan mulai dari pintu gerbang Kemukus sampai ke pintu masuk makam Pangeran Samodro.

Untuk kontribusi PAD dari Kemukus, ujar dia, tak banyak. Hingga pertengahan Oktober lalu, kata dia, Kemukus baru menyumbang PAD senilai Rp93 juta dari target Rp130 juta. Suparno optimistis target tersebut bisa tercapai.

Kelebihan Operasi Laporoskopi, Pasien Cepat Sembuh dan Minimal Pendarahan

Kabid Destinasi dan Pengembangan Pariwisata Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sragen Muhtar Ahmadi mengatakan hampir semua objek wisata di Sragen tutup semua kecuali Gunung Kemukus. Dia mengatakan kendati Gunung Kemukus buka, pengunjungnya juga relatif sepi.

“Untuk pembukaan Sangiran pun masih menunggu rekomendasi dari kementerian terakit karena pelestarian dan perlindungan museum ada di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). PAD paling besar memang dari Sangiran,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya