SOLOPOS.COM - Pendaki yang hendak mendaki Gunung Lawu melalui jalur pendakian Candi Ceto pada Jumat (30/10/2020) melaksanakan protokol kesehatan, melengkapi data, dan mendapat pengarahan dari petugas di pos pendakian Candi Ceto. (Istimewa/Dokumentasi Pos Pendakian Candi Ceto)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Jumlah pendaki ke Gunung Lawu melalui jalur Candi Ceto dan Cemara Kandang di Karanganyar pada musim libur panjang mulai Kamis (29/10/2020) hingga Minggu (1/11/2020) belum menunjukkan peningkatan.

Koordinator Lapangan Bidang Destinasi Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Karanganyar, Nardi, memprediksi lonjakan pendaki di Gunung Lawu pada Sabtu (31/10/2020).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Data yang dihimpun Solopos.com dari Disparpora Karanganyar, jumlah pendaki melalui jalur Candi Ceto pada Rabu (28/10/2020) sebanyak 112 orang.

Pencairan Kedua Subsidi Gaji Pekerja Mulai November 2020

Ekspedisi Mudik 2024

Jumlah itu meningkat pada Kamis (29/10/2020), yakni 213 orang. Di sisi lain, jumlah pendaki di jalur Cemara Kandang pada Rabu sebanyak 50 orang dan Kamis sekitar 30 orang.

"Libur panjang ini masih landai, kondusif. Pembatasan masih berlaku, yakni 350 orang per hari. Tetapi sampai hari ini [Jumat] masih aman. Sampai jam 10.00 ini baru 60-an orang yang naik dari Ceto. Prediksi kami Sabtu nanti banyak yang naik dengan catatan cuaca bagus," kata Nardi saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (30/10/2020).

Mencuci Tangan Sebelum Registrasi

Rata-rata pendaki dari Semarang, Bekasi, Soloraya, dan sekitarnya. Pengelola menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Dimulai dari pengecekan suhu, pendaki wajib mengenakan masker, dan mencuci tangan sebelum registrasi. Petugas di pos pendakian Candi Ceto masih memberlakukan sistem nomor antrean untuk memudahkan pencatatan.

"Sejak dari base camp sudah diingatkan protokol kesehatan utamanya jaga jarak. Saat briefing sebelum naik kami ingatkan lagi. Kami juga mengingatkan cuaca di Gunung Lawu ini cepat berubah. Kadang cerah langsung kabut atau malah langsung bres [hujan]," ujar dia.

Turun Lagi, Ini Daftar Harga Emas Antam Jumat (30/10/2020)

Petugas mengecek perlengkapan tambahan yang wajib dibawa pendaki. Beberapa di antara, jas hujan, pakaian ganti lebih dari satu, dan jaket hangat. Perlengkapan itu memastikan tubuh pendaki tetap kering selama mendaki Gunung Lawu saat hujan.

Nardi mengaku tidak memiliki tim khusus untuk mengecek kondisi pendaki selama libur panjang. Tetapi, mereka melibatkan pemandu dan porter yang membantu pendaki naik Gunung Lawu.

"Mereka tidak hanya mengawasi pendaki yang didampingi tetapi pendaki lain. Total ada 32 orang pemandu dan porter di kawasan Candi Ceto. Mereka membawa alat komunikasi berupa HT maupun handphone," jelasnya.

Seluruh Objek Wisata

Sementara itu, Kepala Disdikbud Karanganyar, Titis Sri Jawoto, menyampaikan pembatasan pengunjung masih berlaku di seluruh objek wisata di Kabupaten Karanganyar selama pandemi Covid-19.

Pembatasan di jalur pendakian Candi Ceto dan Cemara Kandang 350 orang per hari. Di sisi lain, pembatasan di objek wisata mengacu kapasitas masing-masing objek wisata.

"Sudah tidak bisa membatasi wilayah zona merah [Jawa Timur] untuk tidak berkunjung. Meskipun pemerintah pusat mengimbau mereka yang tinggal di zona merah agar tidak kemana-mana. Kalau pembatasan pengunjung tetap 50 persen dari kapasitas. Menyesuaikan masing-masing objek wisata," tutur Titis saat berbincang dengan wartawan, Jumat.

Di Klaten, Pengawasan Hajatan Saat Pandemi Dilakukan Berjenjang

Disparpora Karanganyar memantau jumlah pengunjung melalui penjualan tiket per hari. Titis mengklaim sejauh ini belum ada pengelola wisata yang melanggar aturan yang diberlakukan selama pandemi Covid-19.

"Belum ada yang melebihi batas. Ini libur panjang, Kamis sampai Minggu tetapi menurut saya malah landai. Ada kenaikan pengunjung tetapi tidak akan banyak," urai dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya