SOLOPOS.COM - Objek wisata De Tjolomadoe di Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah. (Solopos/M. Aris Munandar)

Solopos.com, KARANGANYAR Pengunjung De Tjolomadoe di Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, meningkat drastis selama musim libur Natal 2019 dan menjelang Tahun Baru 2020. Jumlah pengunjung naik hingga tiga kali lipat ketimbang hari biasa.

Jika biasanya ada sekitar 1.000 hingga 1.500 pengunjung De Tjolomadoe, maka pada libur akhir tahun ini jumlahnya mencapai 3.500 hingga 4.000 orang setiap harinya. Kenaikan jumlah pengunjung sudah dimulai sejak Minggu (22/12/2019).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami prediksi Lonjakan pengunjung paling tinggi terjadi pada Selasa-Minggu (24-29/12/2019). Jadi lebih ramai saat libur Natal dari pada libur Tahun Baru. Karena libur Natal waktunya lebih panjang,” kata Manajer Sales Marketing De Tjolomadoe, Achmad Ridho, saat ditemui Solopos.com, Sabtu (28/12/2019).

Menurut dia, sekitar 60% pengunjung didominasi wisatawan lokal. Tetapi masyarakat lokal tersebut mengajak saudara atau kerabatnya yang datang ke Solo untuk menikmati liburan dengan berwisata ke De Tjolomadoe. Sisanya, sekitar 40% didominasi oleh wisatawan luar kota.

“Wisatawan dari luar kota didominasi warga yang kendaraannya berpelat nomor Jakarta dan Jawa Barat. Kemungkinan mereka sedang pulang kampung atau sekadar transit ketika melintasi Tol Trans Jawa,” terang dia.

Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, lonjakan pengunjung diprediksi terjadi hingga (1/1/2020), meskipun jumlahnya tidak sebanyak libur Natal.

Menanggapi hal itu, pihak pengurus De Tjolomadoe memutuskan tidak libur. Jika biasanya buka dari Selasa-Minggu, khusus untuk momen Natal dan Tahun Baru 2020 De Tjolomadoe tetap buka di hari Senin.

“Pada akhir pekan dan tanggal merah, kami buka lebih awal. Biasanya buka dari pukul 10.00 WIB hingga 21.00 WIB,” imbuh dia.

Menyambut momen libur akhir tahun ini, pihak De Tjolomadoe tidak menambah wahana dan fasilitas baru. Mereka masih fokus memperbaiki kualitas wahana dan fasilitas yang ada saat ini.

“Tiket masuk naik dari Rp25.000 menjadi Rp35.000. Tetapi untuk saat ini kami memberi merchandise kepada pengunjung berupa snack, minuman, serta serbuk jahe wangi. Jadi meskipun tiket naik tetapi pengunjung mendapatkan tiga fasilitas tambahan tersebut. Hal itu berlaku hingga 1 januari 2020,” ujar dia.

Menyambut pergantian malam Tahun Baru 2020, De Tjolomadoe tidak mengadakan acara maupun pagelaran, baik itu in door maupun out door.

“Kami melihat beberapa hari ini cuaca di Solo dan sekitarnya cukup ekstrem. Beberapa waktu lalu sebagian pohon di sekitar wilayah De Tjolomadoe tumbang. Atas dasar itu kami memutuskan tidak mengadakan acara pada pergantian malam Tahun Baru,” kata Ridho.

Salah satu pengunjung, Hanafi Siregar, mengatakan baru kali pertama berkunjung ke De Tjolomadoe. Ia merupakan warga Semarang yang sedang berlibur ke Solo bersama istri dan dua anaknya.

“Kebetulan anak-anak masih libur ke sekolah, saya ajak berlibur ke Solo. Di sini tempatnya bagus dan luas. Biasanya kalau di tempat lain bekas pabrik gula itu dikenal seram, tetapi jika dijadikan tempat wisata seperti ini menjadi lebih menarik,” kata Hanafi Siregar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya