SOLOPOS.COM - Ilustrasi pendakian Gunung Lawu (Instagram/@emhahartanto).

Solopos.com, KARANGANYAR -- Pembatasan jumlah pendaki ke puncak Gunung Lawu masih berlaku pada masa libur Natal dan Tahun Baru 2021. Pemkab Karanganyar membatasi hanya 350 orang per hari.

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Karanganyar, Titis Sri Jawoto, menyampaikan hal itu saat ditanya kebijakan terhadap pendakian Gunung Lawu di masa libur Natal dan Tahun Baru 2021.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Titis menyebut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar belum pernah mencabut aturan pembatasan pendakian Gunung Lawu tersebut.

Tetangga Sempat Teriak Peringatkan, Ini Kronologi Kakek-Kakek Tersambar KA BBM di Sragen

Dia mempersilakan masyarakat memanfaatkan momen libur Natal dan Tahun Baru untuk mendaki ke puncak Gunung Lawu.

"Liburan enggak masalah. Tetap berlaku pembatasan 350 orang per hari. [Aturan itu] belum pernah saya cabut. Nanti kami tegaskan lagi," kata Titis saat dihubungi Solopos.com melalui sambungan telepon, Jumat (18/12/2020).

Titis kembali mengingatkan pengelola objek wisata, hotel, dan restoran perihal kesiapan sarana prasaran penunjang protokol kesehatan. Dia mengaku sudah pernah berkoordinasi dengan pelaku usaha dan pengelola wisata secara virtual.

"Intinya mengecek kembali kesiapan sarana prasarana Covid-19. Misal pengelola wajib menyediakan masker cadangan bagi yang tidak membawa. Apakah free atau bayar tapi harus disediakan. Tempat cuci tangan memadai. Hand sanitizer di titik tertentu misalnya dekat kasir, dekat pelayanan menu dan seterusnya. Kami ingatkan lagi untuk memastikan sudah terbentuk satgas Covid-19 mandiri," ujar Titis.

Cuaca di Puncak Ekstrem

Sementara itu, Koordinator Lapangan Bidang Destinasi Disparpora Karanganyar, Nardi, membenarkan pembatasan jumlah pendaki, yakni 350 orang per hari, masih berlaku hingga hari ini, Jumat.

Belasan Pelajar Nongkrong di Bangunan Kosong Manahan Solo Dibubarkan Polisi

Tetapi, tanpa pembatasan itu pun, menurut Nardi, jumlah pendaki ke puncak Gunung Lawu menurun.

"Pembatasan masih berlaku. Tetapi akhir-akhir ini pendakian sepi. Wajar karena akhir-akhir ini cuaca di atas ekstrem," ujar Nardi saat berbincang dengan Solopos.com melalui akun WhatsApp, Jumat.

Nardi menyampaikan momen libur natal dan tahun baru biasanya dimanfaatkan masyarakat untuk mendaki ke puncak Gunung Lawu. Ada dua jalur pendakian, yakni melalui Cemara Kandang dan Candi Ceto.

"Tahun kemarin libur natal dan tahun baru bisa mencapai 700an pendaki per hari. Itu sebelum Covid-19 melanda. Tetapi, tahun ini sepertinya tidak sampai segitu. Ya karena Covid-19 dan cuaca ekstrem," ungkapnya.

Kasus Positif Covid-19 Tembus 1.072 Pasien, Wonogiri Zona Merah!

Meski jumlah pendaki dipresiksi menurun pada momen libur akhir tahun ini, pengelola jalur pendakian tetap mempersiapkan calon pendaki yang hendak menikmati pemandangan menuju puncak Gunung Lawu.

Terutama agar pendaki dapat menghadapi cuaca ekstrem selama pendakian. Nardi menyebut pemberian informasi kepada pendaki sebelum naik ke puncak Gunung Lawu menjadi satu hal yang wajib dilakukan.

"Briefing pendaki itu wajib kami lakukan sebelum pendaki naik. Kami cek perlengkapan penunjang protokol kesehatan. Lalu perlengkapan lain, seperti jas hujan, pakaian ganti yang cukup, dan lain-lain. Kami juga memperingatkan tentang perubahan cuaca di atas. Pendaki juga harus waspada pohon tumbang dan tanah longsor. Jangan lupa membawa obat-obatan pribadi. Itu semua wajib diperhatikan saat mendaki di cuaca seperti sekarang [musim hujan]."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya