SOLOPOS.COM - Ilustrasi rapid antigen. (Bisnis.com/Eusebio Chrysnamurti)

Solopos.com, SRAGEN -- Setiap puskesmas Kabupaten Sragen wajib menyediakan alat rapid test antibodi untuk kebutuhan penanganan Covid-19, khususnya saat situasi darurat atau emergency.

Hal itu berlaku selama libur Natal dan Tahun Baru atau Nataru di mana 25 puskesmas membuka posko pelayanan. Kasi Pelayanan Kesehatan Primer Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen dr Nengah Adnyana Oka M menyampaikan Sragen tidak mendapatkan jatah uji sampel rapid test antigen dari Dinkes Provinsi Jateng.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Oka menyampaikan Pemprov Jateng hanya menunjuk 11 tempat untuk pelaksanaan rapid test antigen, meliputi enam objek wisata dan lima rest area tol. Kendati begitu, Oka mengatakan DKK tetap membuka pelayanan kesehatan selama liburan Nataru di 25 puskesmas mulai 24-31 Desember 2020.

3 Orang Meninggal, Kebakaran Indekos Gembongan Kartasura Diduga Karena Mesin Motor Dipanasi

Oka mengatakan puskesmas di Sragen akan menyiapkan alat rapid test untuk pemenuhan tugas siaga kejadian luar biasa (KLB) kesehatan. Selain itu siaga rujukan kasus Covid-19 bergejala dan siaga kecelakaan lalu lintas.

Pelayanan pos siaga puskesmas itu buka selama 24 jam per hari. Setiap sif jaga ada satu dokter, dua tenaga kesehatan, dan satu driver ambulans. Pada posko siaga itu sudah siap alat pelindung diri (APD) level 3 dan rapid test antibodi untuk situasi darurat.

Pelaku Perjalanan

Jumlah alat rapid test per puskesmas itu berbeda-beda. "Kami sebenarnya mendapat bantuan 400 alat rapid test antigen tetapi bukan untuk screening. Sedangkan untuk jumlah rapid test antibodi jumlahnya yang mengetahui puskesmas,” katanya.

Dari Gabus Sampai Kembo, Inilah Beberapa Jenis Makhluk Penghuni Bengawan Solo

Oka mencontohkan Puskesmas Plupuh 2 ada 200 alat rapid test antibodi, Puskesmas Sragen Kota dapat 47 alat, Puskesmas Karangmalang 40 alat. Kemudian Puskesmas Jenar ada 82 alat rapid test dan Puskesmas Plupuh I ada 94 alat. “Kami harus tanya satu per satu untuk mengetahui jumlah rapid test antibodi yang tersisa,” katanya.

Oka menerangkan setiap puskesmas memang memiliki batas minimal stok atau buffer stock alat rapid test antibodi. Misalnya dalam sebulan penggunaan rapid test ada 60 buah, buffer stock untuk 14 hari ke depan sekitar 30 unit. "Rapid test ini wajib bagi pasien emergency,” ujarnya.

Dia menjelaskan rapid test untuk para pelaku perjalanan bukan menjadi kewajiban puskesmas. Hal itu karena sudah banyak laboratorium klinik dan rumah sakit yang mampu memberi pelayanan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya