SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG — PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daops) IV Semarang akan menyiagakan sekitar 173 personel keamanan saat masa libur Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 (Nataru). Ke-173 personel keamanan itu terdiri dari 99 anggota Polsuska, 8 aparat TNI, 4 aparat kepolisian dari satuan K-9, dan 62 aparat polisi dari satuan Brimob.

Para personel keamanan itu akan bertugas melakukan pengamanan secara menyeluruh. Mereka akan berpatroli di dalam gerbong kereta, jalur kereta maupun objek vital lainnya, seperti dipo lokomotif dan kereta,” ujar Manajer Humas PT KAI Daops IV Semarang, Suprapto, dalam keterangan resmi, Selasa (11/12/2018).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Suprapto menambahkan masa angkut Nataru tahun ini telah ditetapkan pada 20 Desember 2018-7 Januari 2019. Selama 18 hari masa angkut Nataru itu, pihaknya memprediksi jumlah penumpang bisa mencapai 478.077 orang. Jumlah itu lebih tinggi sekitar 4% dibanding masa angkut Nataru tahun lalu, yang hanya berkisar 459.688 penumpang.

Ekspedisi Mudik 2024

Untuk menghadapi lonjakan penumpang itu, PT KAI Daops IV Semarang akan mengoperasikan 12 kereta api tambahan dengan total kapasitas 6.976 penumpang setiap harinya, selama masa angkut Nataru.

Masyarakat yang ingin mendapatkan tiket KA tambahan tersebut di atas dapat melakukan pembelian di seluruh jaringan resmi penjualan tiket kereta api sejak 16 November 2018, seperti aplikasi KAI Access, situs kai.id, call center 121, loket maupun gerai-gerai yang telah bekerja sama dengan PT KAI,” imbuh Suprapto.

Sementara itu, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan akibat kondisi cuaca pada musim penghujan kali ini, PT KAI Daops IV Semarang juga menyiapkan berbagai sarana dan prasaran. Tercatat ada enam titik rawan bencana alam di sepanajang jalur kereta api wilayah PT KAI Daops IV Semarang, sepanjang 656 Km.

Keenam titik itu, yakni antara Stasiun Plabuan-Stasiun Krengseng, tiga titik antara Stasiun Plabuan-Stasiun Kuripan, satu titik di antara Stasiun Kuripan-Ujung Negoro, dan satu titik antara Stasiun Tawang-Alastua.

Enam titik rawan bencana itu berupa banjir pada jalur rel. Kami sudah menyiapkan strategi manajemen risiko untuk mengatasi potensi banjir itu berupa alat material untuk siaga [AMUS], seperti pemeliharaan rel jenis MTT, batu balas, bantalan rel, pasir, karung, besi H Beam, alat penambat rel, hingga menyiagakan personel selama 24 jam di titik-titik yang rawan itu,” jelas Suprapto.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya