SOLOPOS.COM - Ilustrasi. (JIBI/Bisnis/Alby Albahi)

Libur lebaran juga menjadi berkah bagi pengelola homestay

Harianjogja.com, BANTUL– Pemilik dan pengelola homestay di Bantul panen tamu. Selama libur Lebaran, okupansi hotel mencapai 100%.

Promosi Gonta Ganti Pelatih Timnas Bukan Solusi, PSSI!

Salah satu kawasan homestay yang paling banyak dituju wisatawan lebaran berada di Kecamatan Sewon yang merupakan daerah aglomerasi dan berbatasan langsung dengan Kota Jogja.

Salah satu pemilik homestay di Desa Wisata Tembi, Sewon, Petrus Wijiyantoro mengatakan, sejak H-3 Lebaran tempat penginapan sudah habis dipesan. “Kalau sekarang penuh 100%,” ungkap Petrus, Selasa (21/7/2015).

Sebagian besar tamu menginap baru keluar pada 21 Juli atau hari terakhir libur lebaran. Namun sebagian lainnya bahkan bertahan hingga akhir bulan. Petrus menambahkan, penginapan di Tembi didatangi baik wisatawan nasional maupun mancanegera.

“Kebanyakan dari Jakarta, Surabaya, Semarang. Sedangkan dari manca seperti Australia, Jerman, Perancis dan Italia,” paparnya.

Di Desa Wisata Tembi, tersedia 86 kamar homestay yang dapat ditempati wisatawan. Penginapan di kawasan selatan DIY itu menurutnya kian diminati lantaran menyajikan atmosfir pedesaan. Sementara lokasinya strategis karena tidak jauh dari pusat kota dan tidak jauh dari objek wisata pantai, kuliner serta kerajinan di Bantul.

Selain itu tarif yang dikenakan jauh lebih miring dibanding hotel berbintang di perkotaan. Pengelola menetapkan tarif mulai dari Rp350.000 hingga Rp500.000 semalam.

Okupansi 100% diprediksi terus berlanjut hingga Agustus, sebab bertepatan dengan momen penerimaan mahasiswa baru. “Kalau sudah musim kuliah, banyak orang tua dari luar daerah datang mengantar anaknya. Mereka sudah pesan penginapan jauh hari,” lanjut Petrus.

Pemilik home stay lainnya di Sewon, Suharsono mengklaim berkali-kali menolak pesanan penginapan lantaran sudah penuh. Home Stay Kusuma miliknya di Jalan Parangtritis menyediakan lima rumah tinggal dan enam kamar, semuanya terisi penuh.

Penginapan di kawasan selatan ditengarai menjadi pilihan lantaran orang sudah bosan tinggal di kota. “Mereka datang dari kota-kota besar, inginnya menikmati suasana pedesaan, mungkin sudah jenuh dengan kota,” kata Suharsono.

Padahal ia mengklaim tak gencar berpromosi lewat internet. Homestay yang baru dibangun itu hanya dipromosikan dari mulut ke mulut. Setelah libur lebaran, homestay bakal kembali ramai pada Agustus. “Bahkan sebulan sebelum Agustus tamu sudah pesan penginapan,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya