SOLOPOS.COM - Kemacetan parah terjadi di perbatasan Sleman-Klaten, Rabu (28/6/2017) petang. Ribuan kendaraan bermotor harus mengantre hingga lima km dari depan Polsek Kalasan hingga Pertigaan Candi Prambanan. (Abdul Hamied Razak/JIBI/Harian Jogja)

Kemacetan panjang terjadi di persimpangan Prambanan, Rabu (28/6/2017) sore

Harianjogja.com, SLEMAN– Kemacetan panjang terjadi di persimpangan Prambanan, Rabu (28/6/2017) sore. Arus kendaraan yang keluar dari DIY cukup banyak. Kemacetan terjadi dari jam 15.00 hingga 21.00 ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dari pantauan Harianjogja.com, ribuan kendaraan nyaris tak bergerak mulai depan Pasar Kalasan hingga gapura perbatasan antara DIY-Jawa Tengah. Kemacetan berlanjut hingga perempatan Manisrenggo-Prambanan. Hanya sepeda motor yang masih bisa berjalan. Itupun melewati sempal jalan tanpa aspal.

Sementara jalur utama Jogja-Solo yang beraspal disesaki oleh ribuan kendaraan berbagai jenis. Kendaraan roda empat dan bus-bus penumpang berjejer antar tiga hingga empat lajur.

Di perempatan Proliman Kalasan, polisi menutup satu jalur di sisi Selatan ke arah Cangkringan. Kendaraan yang akan ke jalur alternatif Cangkringan dari Selatan dipaksa untuk belok kiri menuju arah Jogja. Hal itu dilakukan agar arus kendaraan dari arah Timur (Solo) lancar.

Sayangnya, kondisi itu justru membuat jalur dari Cangkringan tersendat. Sebab, tingginya volume kendaraan dari arah Jogja berdampak pada kendaraan yang akan ke luar dari jalan Cangkringan terkunci. Tidak ada petugas kepolisian yang mengatur persimpangan jalan pada sore kemarin.

Petugas lebih berkonsentrasi di perbatasan Prambanan Klaten karena kondisi jalan di persimpangan tersebut cukup crowded. Selain mengatur arus dari arah Jogja, petugas juga mengatur arus kendaraan dari arah Piyungan yang juga sama tingginya. Bahkan di jalan alternatif ini, panjang antrean kendaraan mengular hingga pintu masuk wisata Ratu Boko.

Hal itulah yang menyebabkan beban jalan di perbatasan DIY-Jateng itu meningkat sehingga kemacetan tak dapat dihindari. Hingga pukul 21.00 WIB, penumpukan kendaraan di persimpangan itu masih terjadi.

Salah seorang pengguna jalan, Riyanto, warga Kebondalem Lor, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah mengatakan, kemacetan terjadi sejak pukul 15.00 WIB selepas dari pasar Kalasan. Saat itu, katanya, mobil hanya bisa bergeser. “Jalannya sedikit-sedikit, macet. Saya dari jam 15.30 baru bisa keluar jam 17.30 dari batas kota,” keluhnya, Rabu (28/6/2017).

Pada sore itu, kendaraan yang ke luar Jogja lebih banyak dibandingkan yang masuk. Meski begitu, arus lalin dari arah Solo juga cukup padat. Antrean kendaraan sampai mengular hingga belokan Pabrik SGM, Taji, Prambanan.

Menurut Petugas Pemantau Posko Lebaran Dishub DIY Lazuardi, arus kendaraan bermotor biasanya lebih tinggi dibandingkan arus mudik. Kondisi tersebut terjadi lantaran saat arus balik, pengguna jalan yang memanfaatkan waktu liburan ke lokasi wisata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya