SOLOPOS.COM - Heri Kristianto, salah satu pedagang di Pusat Kerajinan dan Industri Kreatif XT Square yang kecipratan rezeki pada libur Natal 2017. (I Ketut Sawitra Mustika/JIBI/Harian Jogja)

Hari Raya Natal 2017 benar-benar membawa berkah bagi para pedagang di Pusat Kerajinan dan Industri Kreatif XT Square

 

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Harianjogja.com, JOGJA--Hari Raya Natal 2017 benar-benar membawa berkah bagi para pedagang di Pusat Kerajinan dan Industri Kreatif XT Square. Betapa tidak, saat libur akhir tahun mereka bisa membawa pulang uang sebanyak Rp1 juta. Jauh dibandingkan hari-hari biasanya yang berkisar antara Rp200.000-Rp300.000.

Pada Minggu (24/12/2017), pengunjung nampak bersliweran di Pusat Kerajinan dan Industri Kreatif XT Square. Mereka berpindah dari satu kios menuju kios yang lain. Menawar dengan gigih hingga mendapat harga sesuai kantong. Pemandangan demikian tidak terjadi setiap hari, hanya di hari istimewa saja, termasuk libur Natal.

Heri Kristianto, salah satu pedagang batik dan kaos oblong di tempat itu menyatakan, wisatawan mulai berbondong-bondong berkunjung sejak tanggal 22 Desember.

Sejak hari itu juga, ia mengaku bisa membawa penghasilan kotor sebanyak Rp1 juta setiap harinya. Hasil ini tentu berbeda dengan hari-hari biasa. Dimana Heri hanya bisa membawa pendapatan kotor berkisar Rp200.000-Rp300.000.

“Kalau hari biasa cuman balik modal. Kadang-kadang modalnya juga ikut kemakan [untuk konsumsi],” ucap pria yang tinggal di Kecamatan Umbulharjo, Kota Jogja ini.

Walaupun penghasilannya hariannya tak banyak, Heri tetap bersyukur karena liburan akhir tahun, libur sekolah dan lebaran mampu memberi suntikan penghasilan yang siginifikan. Ia menyadari XT Square bukan Malioboro yang saban hari selalu ramai dikunjungi orang.

“Hari-hari biasa belum tentu dapet, tapi enggak masalah karena ketutup libur Bulan Desember. Jadi bulan-bulan berikutnya udaH ketutup,” sambungnya.

Namun, meski demikian, ia tetap berharap pemerintah melakukan terobosan agar Pusat Kerajinan dan Industri Kreatif XT Square semakin ramai. Masalah ada yang belanja atau tidak, itu perkara belakangan. Yang penting wisatawan tahu ada orang jualan batik dan baju di XT Square.

Heri mengusulkan, XT Square supaya ditata seperti objek wisata lain, macam Candi Borobudor, dimana wisatawan diarahkan keluar lewat pintu yang penuh berisi pedagang. Ia berharap hal yang sama bisa dilakukan di tempatnya berjualan.

“Pengunjung mau beli atau enggak harus lewat sini. Kalau ke De Arca sebaiknya turunnya lewat pusat kerajinan. Dengan begitu mereka akan lihat, ‘oh ternyata ada barang bagus.’ Siapa tahu beli karena belum semuanya tahu pusat kerajinan ini.”

Sementara itu, Nur, penjaga di salah satu kios menyatakan, di hari-hari biasa memang sepi. Tapi selalu ada yang beli. Ia menyatakan, di hari libur seperti saat ini, pendapatan yang diperoleh bisa lebih dari Rp1 juta. Dengan catatan, pengunjung membeli batik kualitas terbaik yang dimilikinya kiosnya.

“Orang luar Jawa yang biasanya beli barang yang paling mahal. Mereka berpikir sekalian beli yang bagus. Harga batik di sini mulai puluhan ribu sampai paling mahal Rp450.000,” ucap Nur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya