SOLOPOS.COM - Ilustrasi mobilitas penumpang di Bandara Ahmad Yani, Semarang, Jateng. (JIBI/Solopos/Antara/Aji Styawan)

Solopos.com, SEMARANG — Minat masyarakat menggunakan moda transportasi udara saat menjalani liburan mengalami tren penurunan. Hal itu terlihat dari turunnya jumlah penumpang pesawat di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang pada masa libur akhir tahun lalu atau Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru).

General Manager Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, Hardi Ariyanto, menyebutkan aktivitas pesawat di bandaranya selama masa angkut libur Nataru pada 19 Desember 2019-6 Januari 2020 mengalami penurunan jika dibanding periode yang sama pada tahun lalu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tak hanya penumpang pesawat, penurunan juga terlihat pada pergerakan pesawat yang masuk maupun landing di Bandara Ahmad Yani, dan juga aktivitas kargo.

“Pergerakan pesawat yang berangkat maupun landing selama Posko Nataru 2019/2020 mencapai 1.996, atau turun 15% dibanding tahun 2018/2019 yang mencapai 2.344 pergerakan,” ujar Hardi saat menggelar Apel Penutupan Posko Terpadu Angkutan Udara Nataru di Bandara Jenderal Ahmad Yani, Semarang, Selasa (7/1/2020).

Sementara itu, jumlah penumpang yang datang maupun berangkat dari Bandara Ahmad Yani pada libur Nataru kemarin berkisar di angka 206.846 orang. Jumlah ini turun sekitar 18% dibanding banyaknya penumpang saat libur Nataru tahun lalu yang mencapai 251.572 orang.

Sementara, pergerakan kargo pada libur Nataru kali ini hanya mencapai 800.272 kg, atau turun 18% dibanding saat libur Nataru sebelumnya yang mencapai 977.653 kg.

Hardi menyebutkan penurunan pergerakan pesawat, penumpang, maupun kargo di Bandara Ahmad Yani disebabkan berbagai faktor.

Meski demikian, pihaknya akan terus menciptakan strategi untuk mendongkrak jumlah penumpang, kargo, maupun pesawat, serta memberikan kepuasan kepada pengguna jasa.

Selain itu, pihak bandara juga akan selalu mengedepankan keamanan, keselamatan, dan kenyamanan kepada pengguna jasa.

Hal itu dibuktikan dengan tidak adanya kecelakaan atau zero accident yang terjadi di Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang selama 2019.

“Untuk mewujudkan zero accident, kami berkomitmen mengedepankan 3S+1C, yakni safety, security, service, dan compliance. Salah satunya dengan melaksanakan kegiatan inspeksi fasilitas baik di runway, taxiway, apron, runway safety, ramp safety, fire prevention and protection, dan pemeriksaan keamanan,” ujarnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya