Larangan bagi bus untuk naik ke kawasan objek wisata Mangunan-Dlingo mandul.
Harianjogja.com, BANTUL -Larangan bagi bus untuk naik ke kawasan objek wisata Mangunan-Dlingo mandul. Pasalnya infrastruktur pendukung yang digadang-gadang sebagai solusi, seperti penyediaan terminal untuk parkir dan shuttle wisata, ternyata belum siap. Di sisi lain, kecelakaan di jalur tersebut terus saja terjadi.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Kepala Dinas Perhuhubungan (Dishub) Bantul, Aris Suharyanto mengakui pihaknya tidak bisa memberlakukan larangan bus wisata untuk naik ke kawasan Mangunan-Dlingo dengan tegas. Sebab belum ada solusi permanen untuk membawa para wisatawan yang harus transit tersebut.
Menurut Aris, wacana pemanfaatan terminal Imogiri juga belum dapat direalisasikan. Menilik kondisi terminal yang becek saat musim hujan seperti sekarang ini. “Harus diurug dulu dan diaspal, setelah itu baru bisa digunakan,” katanya, Senin (25/12/2017).
Terkait shuttle wisata yang disediakan oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, Aris menyebut belum yakin untuk menggunakannya. Pasalnya jenis mobil yang disiapkan oleh Pokdarwis merupakan Jimmy Jeep yang bermodel bak terbuka.
Dengan medan yang cukup menanjak dan berkelok, menurutnya mobil jenis ini tersebut cukup rawan untuk digunakan. Belum lagi jika memang akan digunakan sebagai shuttle wisata, mobil-mobil tersebut harus telah lolos uji kelayakan angkutan. Untuk mempersiapkan hal itu membutuhkan waktu yang cukup lama.
Menimbang belum siapnya sarana prasarana dan infrastruktur yang ada, Dishub Bantul hanya sebatas mengimbau bus agar tidak naik ke kawasan wisata Mangunan-Dlingo baik dari arah Imogiri maupun Cinomati. Aris menuturkan pihaknya telah memasang spanduk-spanduk imbauan tersebut di beberapa titik strategis yang jadi pintu masuk arah Mangunan.