SOLOPOS.COM - Seorang pengunjung berfoto di salah satu wahana wisata yang tersedia di Taman Bambu Air, Dusun Sermo Tengah, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kulonprogo, beberapa waktu lalu. (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Obyek wisata alternatif di kawasan perbukitan menoreh semakin bertambah banyak

Harianjogja.com, KULONPROGO-Obyek wisata alternatif di kawasan perbukitan menoreh semakin bertambah banyak. Sejumlah pengelola obyek wisata mulai mengeluhkan adanya penurunan angka kunjungan wisatawan karena persaingan yang semakin ketat juga.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Keluhan tersebut salah satunya disampaikan Widi Hartanto, Ketua Pengelola Taman Bambu Air di Dusun Sermo Tengah, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kulonprogo.

Dia mengatakan, jumlah pengunjung pada musim liburan tahun lalu rata-rata mencapai 100 hingga 200 orang per hari. Namun, beberapa waktu ini sudah banyak berkurang menjadi hanya sekitar 50 hingga 100 orang per hari. “Bisa dibilang turun drastis karena banyak spot lain,” ujar Widi, Selasa (26/12/2017).

Widi mengungkapkan, dalam setahun terakhir, sejumlah obyek wisata baru telah bermunculan. Widi sebenarnya mengaku senang dengan adanya inisiatif dan kreativitas masyarakat yang terdorong mengembangkan wisata alternatif secara swadaya. Hal itu merupakan upaya pemberdayaan masyarakat yang mesti diapresiasi, termasuk oleh pemerintah.

Namun, Widi mengaku kurang simpatik dengan kehadiran obyek wisata baru yang dibangun dengan campur tangan investor. Menurutnya, masyarakat sekitar hanya menjadi pekerja biasa. Di sisi lain, obyek wisata swadaya masyarakat juga kesulitan bersaing dalam hal penyediaan fasilitas pendukung wisata, terutama wahana foto.

“Kita mencoba bikin yang beda tapi mereka lebih punya modal. Bagi kita, itu mengancam spot kita,” kata Widi.

Hal serupa juga diungkapkan Pengelola Obyek Wisata Kalibiru, Sumarjana. Sebelumnya, pengunjung Kalibiru selalu mencapai lebih dari 3.000 orang per hari saat musim liburan. Namun, belakangan ini jumlahnya menurun menjadi sekitar 1.000 orang per hari.

Obyek wisata Kalibiru awalnya hanya dikenal sebagai lokasi outbond pada sekitar 2006 lalu. Popularitas Kalibiru kemudian terus meningkat berkat daya tarik wahana foto dengan latar belakang keindahan Waduk Sermo dan deretan perbukitan menoreh.

Hanya saja, Sumarjana menyadari jika Kalibiru bulan lagi satu-satunya obyek wisata yang saat ini menawarkan wahana foto dengan konsep alam tersebut.

Menurutnya, wajar jika angka kunjungan ke Kalibiru agak berkurang karena masyarakat memiliki banyak pilihan lain.  “Memang sudah banyak obyek wisata seperti ini di sekitar Waduk Sermo,” ucap Sumarjana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya