SOLOPOS.COM - Warga dan petugas kesehatan mengikuti kegiatan Posyandu dan imunisasi di Posyandu Kenanga 7 Dusun Kedungsongo, Desa Bulusulur, Kecamatan Wonogiri, Wonogiri, Kamis (14/5/2020). (M. Aris Munandar)

Solopos.com, WONOGIRI — Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Wonogiri akan membuka kembali kegiatan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dan imunisasi di seluruh wilayah Wonogiri pada pekan depan, sesuai jadwal masing-masing daerah.

Kegiatan Posyandu sempat terhenti hampir dua bulan karena pandemi Covid-19. Pembukaan kembali kegiatan Posyandu juga didasari oleh adanya surat edaran dari Direktorat Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

DKK Wonogiri juga telah melakukan uji coba pelaksanaan Posyandu di Posyandu Kenanga 7 Dusun Kedungsongo, Desa Bulusulur, Kecamatan Wonogiri, Wonogiri, Kamis (14/5/2020).

Virus Corona Diduga dari Kelelawar Tapal Kuda China, Dimakan Manusia?

Dari hasil uji coba tersebut, Kepala DKK Wonogiri, Adhi Dharma, mengatakan kegiatan Posyandu bisa berjalan dengan baik dengan menerapkan protokol kesehatan. Maka kegiatan Posyandu perlu diadakan kembali.

“Kami sudah mempunyai protokol kesehatan, jadi apa saja langkah yang harus dilakukan saat Posyandu sudah paham,” kata dia kepada wartwan Sabtu, (16/5/2020).

Kebijakan pelaksanaan Posyandu akan diserahakan kepada masing-masing Kepala Puskesmas yang ada di Wonogiri. Pelaksanaan Posyandu di bawah pengawasan Puskesmas. Untuk memudahkan pengawasan, petugas Puskemas dalam hal ini bidan desa atau pembina wilayah mengawasi pelaksanaan Posyandu di setiap desa.

Wisata Virtual, Bayar Rp25.000 Seperti Berwisata 3 Hari

Ia mengatakan, seorang Ibu yang mengantarkan anaknya ke Posyandu lebih aman daripada mengantar belanja ke pasar atau toserba. Saat di Posyandu, sebelum masuk mereka dicek suhu tubuhnya kemudian diwajibkan mencuci tangan dengan sabun. Jika datang tidak pakai masker, petugas kesehatan akan memberi. Selain itu selama kegiatan diawasi oleh petugas Puskesmas.

Screening

Petugas kesehatan dan kader kesehatan yang melayani Posyandu juga dilakukan secreening. Sehingga petugas dan pengunjung Posyandu dalam keadaan sehat. Fasilitas seperti itu tidak didapatkan ketika belanja ke pasar atau toserba.

“Hal ini sebagai contoh perbandingan saja. Bahwa protokol kesehatan saat kegiatan Posyandu bisa diterapkan. Sehingga persebaran Covid-19 bisa diminimalisasi,” ujar dia.

Wabah Covid-19, Indonesia Tambah Utang dari Bank Dunia US$700 Juta

Jika Posyandu tidak segera dijalankan kembali, menurut dia, akan menimbulkan beberapa dampak. Akibatnya petugas kesehatan kesulitan memantau perkembangan tumbuh kembang anak, berat badan anak, tinggi badan, stunting dan perkembangan ibu hamil.

Hal itu terbukti pada saat uji coba Posyandu kali pertama saat pandemi Covid-19. Dari 42 balita yang mengikui Posyandu tiga balita berat badannya menurun. Sehingga kegiatan Posyandu memang harus dilaksanakan dengan menjalankan protokol kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya