SOLOPOS.COM - Dani, Sekretaris Adiwiyata SD Negeri Cemara Dua No 13 Solo, menunjukkan kolam lele di sekolahnya, Senin (27/12/2021). (Solopos.com/Afifa Enggar Wulandari)

Solopos.com, SOLO — SD Negeri Cemara Dua No 13 Solo mampu menciptakan usaha produktif berupa nugget lele. Usaha itu dilakukan dengan melibatkan semua warga sekolah termasuk para siwa.

SDN Cemara Dua Solo baru saja mendapat penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional 2021. Penghargaan diumumkan secara virtual melalui Zoom dan disiarkan langsung melalui Youtube Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jumat (24/12/2021).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional 2021 didapatkan atas kerja sama SD Negeri Cemara Dua Solo dengan berbagai lembaga. “Penghargaan ini tak lepas dari kerja sama kami bersama seluruh warga sekolah, komite sekolah, puskesmas, Dinas Lingkungan Hidup Solo, dan jejaring Adiwiyata Solo,” tutur Kepala SD Negeri Cemara Dua No 13 Solo, Eni Idayati, saat ditemui Solopos.com, Senin (27/12/2021).

Baca Juga: Ada Orang Tua Tak Izinkan Anak Divaksin, Begini Respons Disdik Solo

Aspek penilaian dalam penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional 2021 beragam. Sekretaris tim Adiwiyata SD Negeri Cemara Dua Solo, Dani Sri Handayani, menuturkan aspek penilaian penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional meliputi sarana prasarana sekolah, ruang kelas, sanitasi.

SDN cemara dua solo
Nugget lele hasil produksi SDN Cemara Dua No 13 Solo. (Istimewa/SDN Cemara Dua No 13 Solo)

Kemudian Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang mendukung dan kegiatan berwawasan lingkungan hidup. “Selain aspek lingkungan [fisik], aspek administrasi juga menjadi penilaian. Kami mengunggah berkas-berkas administrasi pendukung,” imbuh Dani.

Usaha-usaha nyata yang dilakukan tim Adiwiyata SD Negeri Cemara Dua beragam. “Selain menciptakan dan membudayakan lingkungan sehat, kami membuat kolam lele yang hasilnya diproduksi oleh tim dan anak-anak menjadi nugget lele. Kami juga pernah menghasilkan keripik bayam dari hasil tanam sendiri,” ungkap Eni.

Baca Juga: Semua SD di Laweyan Solo Telah Divaksinasi Covid-19, Tapi…

Grebeg Sampah

Proses poduksi nugget lele dan keripik bayam tersebut melibatkan seluruh warga sekolah. Namun, proses produksi dari hasil tanam dan ternak terhenti sementara waktu karena aktivitas sekolah libur. “Ini siswa-siswi masih libur, jadi kami belum mengolah lagi,” jelas Dani.

Usaha-usaha nyata di luar lingkungan sekolah juga telah dibuktikan oleh warga sekolah. Dani mengungkapkan sekolahnya mempunyai kegiatan Grebeg Sampah.

“Kami punya Grebeg Sampah. Kegiatan membersihkan lingkungan dari sampah. Pernah [itu] setelah acara karnaval, orang-orang menonton karnaval, kami beraksi membersihkan sampahnya,” terang Dani.

Baca Juga: ANBK SD 2021 di Solo Kelar, Begini Evaluasi dari Proktor

Penghargaan yang dicapai SD Negeri Cemara Dua Solo tersebut merupakan capaian dari hasil yang panjang. Eni menegaskan pembiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah modal utama raih penghargaan Sekolah Adiwiyata.

“Ini merupakan proses kerja keras yang sangat panjang. Yang terpenting dari Adiwiyata adalah bagaimana warga sekolah bisa membiasakan PHBS, baik di sekolah, atau di sekitar sekolah,” ujar Eni.

Tim Adiwiyata SD Negeri Cemara Dua juga membentuk kader Adiwiyata per kelas yang mempunyai kelompok kerja (pokja) masing-masing. Eni berharap warga sekolah bisa mempertahankan bahkan bisa meningkatkannya, serta tetap aktif dalam menjaga lingkungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya