<p lang="zxx"><strong>Solopos.com, SOLO –</strong> Menjadi bos perusahaan terkenal ternyata memiliki risiko besar yang cukup mengerikan dan harus diwaspadai. Baru-baru ini, bos perangkat elektronik terkemuka, Xiaomi, Lei Jun, menjadi korban <a href="http://teknologi.solopos.com/read/20180516/484/916467/kominfo-tutup-ratusan-akun-terkait-terorisme-dan-radikalisme">hoaks</a>.</p><p lang="zxx">Nama bos <a href="http://teknologi.solopos.com/read/20180517/484/916763/ulang-tahun-xiaomi-akan-rilis-mi-8">Xiaomi</a>, Lei Jun, dipakai oleh penipu dalam sebuah sayembara. Dalam sayembara tersebut, si penipu mengklaim Lei Jun bakal memberikan hadiah berupa uang tunai dalam jumlah cukup besar kepada pemenang.</p><p lang="zxx">"Halo, saya Lei Jun. Saya sekarang sedang melakukan perjalanan bisnis di Hong Kong. Tapi, kartu kredit saya tidak bisa dipakai. Padahal, saya butuh uang 1.000 Yuan atau sekitar Rp2,2 juta," demikian bunyi pesan berantai yang viral di Hong Kong, seperti dikutip dari <em>South China Morning, </em>Sabtu (19/5/2018).</p><p lang="zxx">Dalam pesan itu, Lei Jun menawarkan imbalan berupa 10 persen saham <a href="http://teknologi.solopos.com/read/20180517/484/916708/xiaomi-mi-7-bakal-adopsi-teknologi-faceid">Xiaomi</a> kepada siapa saja yang mau mengirimkan uang 1.000 Yuan tersebut kepadanya. "Saya telah memilihmu wahai orang asing. Jika kamu mentransfer 1.000 Yuan ke rekening saya, kamu akan mendapatkan 10 persen dari saham Xiaomi," demikian lanjutan dari pesan berantai tersebut.</p><p lang="zxx">Tapi, ternyata pesan berantai itu hanya omong kosong belaka. Lei Jun sama sekali tidak pernah mengirimkan pesan tersebut. Dia juga terkejut namanya dicatut oleh pihak tak bertanggung jawab untuk melakukan aksi penipuan.</p><p lang="zxx"> </p>
Promosi Riwayat Banjir di Semarang Sejak Zaman Belanda