SOLOPOS.COM - ILUSTRASI (Burhan Aris Nugraha/JIBI/SOLOPOS)

ILUSTRASI (Burhan Aris Nugraha/JIBI/SOLOPOS)

SOLO-Anggaran pemeliharaan jalan dan lingkungan di Kota Solo tahun 2012 yang semula disepakati disepakati oleh Banggar DPRD dan Tim Anggaran Pendapatan Daerah (TAPD) Kota Solo Rp1,5 miliar, berubah dari kesepakatan menjadi Rp750 juta.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Hal itu di pertanyakan Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Solo, Supriyanto. Menurut Politisi dari Partai Demokrat itu, perubahan anggaran tersebut muncul dalam rencana kegiatan anggaran (RKA).

“Awalnya TAPD malah tidak mengajukan alokasi perbaikan jalan, lalu Banggar menganggarkan Rp1,5 miliar. Alasannya kondisi jalan banyak yang rusak. Sangat disayangkan Pemkot ketika itu tidak alokasikan anggaran. Lha saat ini kenapa anggaran pemeliharaan justru berubah jadi Rp750 juta,” tanya Supriyanto, di ruang kerjanya kepada wartawan, Jumat (16/3/2012).

Supriyanto menilai anggaran Rp750 juta sangat tidak mencukupi untuk perbaikan ruas-ruas jalan di Kota Bengawan. Menurut dia anggaran pemeliharaan jala idealnya Rp3 miliar. “Saat rapat Banggar ketika itu saya yang memimpin. Saya ingat persis untuk pemeliharaan jalan diputuskan Rp1,5 miliar, kawan-kawan tahu persis itu. Biar nanti diklarifikasi oleh Komisi II yang membidangi pembangunan,” imbuh dia.

Pernyataan senada disampaikan Ketua Komisi II DPRD Solo, Djaswadi. Menurut politisi dari Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) itu, pada Jumat kemarin sebenarnya telah diagendakan pertemuan jajaran Komisi II dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU). Namun agenda membahas ketersediaan anggaran dan pemanfaatannya itu akhirnya ditunda lantaran jajaran DPU sedang mengikuti kegiatan ‘Save Bengawan Solo’ bersama Kopassus.

Djaswadi juga mempertanyakan anggaran pemeliharaan jalan yang hanya Rp750 juta. Menurut dia anggaran sebesar itu hanya mampu untuk memperbaiki 20 persen badan jalan yang rusak. Dari pengamatan Komisi II diketahui kerusakan ruas jalan merata terjadi di setiap kecamatan di Solo. Namun paling banyak dan parah terjadi di kawasan Solo utara seperti Kelurahan Mojosongo dan Kadipiro. “Solo utara parah. Apalagi ada kontruksi keliru di Jl Kol Sugiyono,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya