SOLOPOS.COM - Tifatul Sembiring (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO – Masih ingat dengan insiden Tifatul Sembiring follow akun vulgar? Saat itu Menkominfo mengatakan tak sengaja follow lantaran menindaklanjuti pengaduan masyarakat. Uniknya, selang lebih dari satu bulan, Twitter “haram” itu masih eksis.

Solopos.com, Selasa (18/3/2014) memberitakan akun Twitter Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Tiffatul Sembiring, @tiffsembiring mem-follow sebuah akun seronok yang diketahui sering menguggah foto-foto vulgar. Dalam screen capture laman following akun politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terlihat salah satu akun vulgar. Screen capture menyebar dengan cepat dan langsung jadi perbincangan panas kala itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Akun @tifsembiring sebenarnya telah merespons hal itu dengan mengatakan hal ini tidak sengaja dilakukan. Sebelumnya, Dia mendapatkan aduan tentang akun Twitter seronok tersebut dan hendak melakukan inspeksi. Saat itu tombol follow tak sengaja ditekan.”Ada yang adukan akun Twitter porno, kepencet kolom ikuti, tak sengaja.. 😀 *Aya2Wae*,” kicau @tiffsembiring, Senin (17/3/2014).

Sayangnya selang satu bulan kemudian, akun terkait masih eksis. Akun berinisial TQ ini masih rajin berkicau. Terakhi bahkan dilakukan 52 menit sebelum berita ini turun.

Akun ini masih menggunakan foto ava yang sama dengan yang digunakan saat difollow Pak Menteri.

Bedanya, kali ini akun mendapati 34.306 follower atau dua kali lebih banyak dibanding saat pertama kali di follow @tifsembiring.

Belum ada tindakan terkait akun Twitter yang telah nyata diketahui oleh Menkominfo. Menkominfo juga nyaris tak pernah membahas tindak lanjut akun-akun “haram” itu. Menkominfo hanya menyediakan layanan pengaduan dengan mengirim ke aduankonten@mail.kominfo.go.id.

Akun Twitter serupa di Twitter dan Facebook kini jumlahnya semakin banyak. Meski tabu, hal ini jadi hal yang lazim bagi pengguna media sosial internet.

Selain itu, hashtag dengan kata-kata kotor tak jarang muncul pada jam-jam lewat tengah malam. Hashtag ini biasanya digunakan untuk mengumpulkan komunitas semacam ini di Twitter.

Salah satunya akun vulgar lain adalah inisial V. Akun yang mengaku asal Tebet, Jakarta ini memasang tarif, detail ukuran tubuh hingga mekanisme booking dalam profil Twitternya.

V salah satu yang paling populer dengan follower 64.022 orang. Selain V, akun berinisial AY juga cukup populer. Akun ini bahkan seolah tak tersentuh dengan isu pembredelan prostitusi di Twitter. “2jam 1jt,5jam 2jt,LT semalaman 3,5jt,” sebut akun ini dala profil Twitternya.

Terakhir akun ini berkicau pada 22 April menjawab komentar salah seorang pengguna twitter yang menyebutnya, “Terlalu mahal.”

Twitter memang jadi salah satu media paling mudah mempromosikan sesuatu, bahkan tak terkecuali layanan prostitusi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya