SOLOPOS.COM - Wagino dan Juanti, pemilik warung Bebek Pak Pinggir di Boyolali. (Solopos.com/Chelin Indra Sushmita)

Solopos.com, BOYOLALI – Selama ini Kabupaten Boyolali mungkin dikenal dengan kuliner khasnya berupa soto maupun sambal lethok. Tetapi, ada juga kuliner lain yang tak kalah lezat dan terkenal asli Boyolali, yakni Bebek Pak Pinggir.

Warung makan yang berada di Desa Pengging, Kecamatan Boyolali, ini tidak pernah sepi pembeli. Beberapa mobil dan sepeda motor pelanggan warung ini berjajar rapi di sepanjang jalan di kawasan Alun-Alun Pengging.

Promosi Siap Mengakselerasi Talenta Muda, Pegadaian Lantik Pengurus BUMN Muda Pegadaian

Pengunjung bisa menikmati kelezatan daging bebek, ayam kampung, serta burung dara dengan bumbu spesial buatan Pak Pinggir. Tidak ada bau amis maupun rasa alot dari daging unggas yang dijajakan di sana. Semuanya terasa lezat dan siap menggoyang lidah.

ABY Cabup 3 Klaten Datang ke Bawaslu di Siang Bolong, Ada Apa?

Kelezatan itulah yang membuat warung Bebek Pak Pinggir di sebelah timur Pasar Pengging selalu ramai dikunjungi. Penikmat bebek, ayam, maupun burung dara selalu ketagihan dengan cita rasa yang gurih dan khas dari sajian warung ini.

Sebab, memasak daging unggas seperti ayam, bebek, serta burung dara bukanlah hal yang mudah. Jika tidak terbiasa, maka hidangan akan menjadi alot.

Tetapi olahan unggas di warung Bebek Pak Pinggir ini terasa gurih. Kelezatan rasa ini tercipta berkat aneka rempah yang dipakai di dalamnya.

"Tidak ada bumbu rahasia. Cuma mengandalkan rempah-rempah saja. Karena masak bebek itu butuh banyak rempah," terang Wagino, 46, pemilik Warung Bebek Pak Pinggir kepada Solopos.com, Selasa (20/10/2020).

Buang Air di Pinggir Perahu, Nelayan Kendal Tenggelam

Satu-satunya rasa yang kurang nendang dari sajian di warung Bebek Pak Pinggir adalah sambalnya. Bagi pencinta pedas, sambal di sana tidak akan memenuhi ekspektasi Anda karena rasanya cenderung gurih. Seporsi paket sajian bebek goreng maupun bakar bisa Anda nikmati seharga Rp30.000 yang berisi nasi, daging, lalapan, sambal, dan minum.

"Kalau sambal saya memang buat yang tidak terlalu pedas. Soalnya banyak pelanggan yang justru suka dengan cita rasa sambal yang pedasnya tidak nyelekit," tutur dia.

Terapi Plasma, Cara Alternatif Penyembuhan Pasien Covid-19

Sejarah

Bukan hal mudah bagi Wagino atau yang akrab disapa Pak Pinggir merintis usaha kuliner sampai terkenal seperti saat ini. Dia awalnya membuka warung makan kaki lima di kawasan Tanjungsari, Banyudono pada 1990-an.

"Dulu berawal dari warung tenda kaki lima. Mulai dari nol bersama istri, lima tahun baru kelihatan hasilnya. Dan alhamdulillah sekarang punya dua warung. Satu di sini [Pengging] dan satu lagi di Jl Perintis Kemerdekaan, depan SMAN 1 Boyolali," sambung dia.

1 ASN Pemkab Klaten Meninggal Akibat Covid-19

Sebelum merintis bisnis kuliner bebek, Pak Pinggir alias Wagino bekerja sebagai sopir. Kebiasaan jajan dan makan enak menjadi inspirasi baginya merintis usaha.

"Saya dulu sopir, hobi jajan dan makan enak. Terus saya berhenti dan mulai usaha kuliner sama keponakan. Awalnya sate ayam, tapi enggak berhasil, malah utangnya numpuk. Tapi saya enggak menyerah dan akhirnya mencoba jualan bebek. Alhamdulillah sampai sekarang laris," imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya