Solopos.com, WASHINGTON — Pasukan Turki telah melancarkan agresi militer ke Suriah untuk menyerang pasukan Kurdi yang berupaya menguasai beberapa wilayah di suriah. Serangan Turki ke Suriah berlangsung sejak Rabu (9/10/2019).
Amerika Serikat (AS) sebelumnya dianggap merestui serangan Turki ke Suriah. Namun, Presiden Amerika Serikat (AS) justru mendesak Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk menghentikan agresi militer ke Suriah.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Dikutip dari Detik.com, desakan Trump disampaikan ke Erdogan melalui sambungan telepon, Senin (14/10/2019) waktu setempat. Wakil Presiden AS, Mike Pence, menyatakan bahwa dalam percakapan via telepon tersebut, Trump mendesak Erdogan agar bernegosiasi dengan pasukan Kurdi.
"[Trump meminta Erdogan] menghentikan invasi, untuk memberlakukan gencatan senjata segera dan untuk memulai negosiasi dengan pasukan Kurdi di Suriah," kata Pence kepada para wartawan.
Pence menambahkan bahwa dirinya akan segera pergi ke Turki atas arahan Trump. "Dia mengarahkan saya untuk memimpin delegasi. Saya akan berangkat secepat mungkin untuk pergi ke wilayah tersebut guna mengupayakan gencatan senjata dan penyelesaian negosiasi," ujar Pence.
Diberitakan Solopos.com sebelumnya, serangan Turki yang menyasar pasukan Kurdi itu justru telah menewaskan delapan warga sipil.