SOLOPOS.COM - Prof. Sumaryanto saat dikukuhkan sebagai Guru Besar UNY ke 122, dihadapan rapat terbuka Senat UNY, Rabu (13/11/2013). (JIBI/Harian Jogja/Abdul Hamied Razak)

Harianjogja.com, JOGJA-Olahraga menjadi bagian penting dari kehidupan manusia. Saat ini olahraga telah berkembang di semua lapisan masyarakat sebagai bagian dari budaya manusia. Olahraga merupakan suatu aktivitas fisik yang dikenal sebagai kegiatan terbuka bagi semua orang sesuai dengan kemampuan, kesenangan dan kesempatan, tanpa membedakan hak, status, sosial, budaya, atau derajat di masyarakat.

Menurut Prof. Sumaryanto, olahraga sebagai sistem pengetahuan memiliki pohon keilmuan (body of knowledge) yang secara kefilsafatan menunjukkan karakter yang unik dan komprehensif. Hal tersebut tercermin dalam landasan ontologi, epistemologi, dan aksiologi olahraga. Di antara banyak nilai-nilai yang ditemukan dalam olahraga, nilai yang paling menonjol adalah nilai sportivitas, nilai kedisiplinan, nilai kejujuran, nilai keindahan, dan nilai patriotisme.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

”Kemuliaan suatu bangsa sangat berkaitan dengan nilai-nilai olahraga diimplementasikan dalam hidup bermasyarakat. Olahraga juga menunjukkan bentuk perilaku gerak manusia yang spesifik, dengan arah, tujuan, waktu dan dilaksanakan sedemikian beragam,” ujar Sumaryanto dalam pidato pengukuhannya sebagai guru besar dalam bidang ilmu Filsafat Pendidikan Jasmani dan Olahraga pada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Rabu (13/11/2013).

Ekspedisi Mudik 2024

Lulusan Doktor Ilmu Filsafat UGM itu mengatakan, gerak tubuh manusia yang menjadi fokus dari bidang olahraga bukanlah sembarang gerak. Tetapi, gerakan itu muncul ditentukan sedemikian rupa untuk maksud-maksud yang lebih manusiawi. Menurut dia, implementasi gerak insani dapat dicapai melalui aktivitas olahraga yang mengandung nilai-nilai esensial bagi kehidupan dan kemanusiaan.

“Misalnya, ketika bermain sepakbola, selain mereka belajar keterampilan seperti menendang dan menggiring bola, mereka juga belajar bekerja sama, kepercayaan, dan respek kepada orang lain. Sulit rasanya menciptakan goal ke gawang lawan tanpa adanya kerja sama yang optimal di antara pemain,” jelas Sumaryanto yang merupakan guru besar UNY ke-122 itu.

Pria kelahiran Sleman, 1 Maret 1965 itu mengingatkan, olahraga bisa dijadikan sebagai kebutuhan selain makanan gizi seimbang. Dengan berolahraga, lanjutnya, secara fisik tubuh akan lebih sehat dan bugar serta mencegah datangnya penyakit. “Selain itu, nilai-nilai yang terkandung dalam olahraga sangat dibutuhkan dalam membangun dan menumbuhkembangkan karakter bangsa yang lebih bermartabat,” sambung suami Sulastri itu.

Wakil Rektor III UNY tersebut mengatakan, tiga pilar olahraga (keselarasan, keseimbangan hidup sehat dan harmonis) mampu menjadi penyangga tercapainya tujuan akhir dari olahraga. Yakni, mempengaruhi pencapaian pada kebugaran dan pendidikan anak bangsa yang berkarakter. Melalui olahraga, siapapun dapat meningkatkan kesempatan yang ideal untuk menyalurkan energi positif dalam lingkungan persaudaraan dan persahabatan untuk menciptakan persatuan yang sehat,” kata ayah dua anak itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya