SOLOPOS.COM - Kegiatan bedah rumah warga miskin di Kartasura, Sukoharjo, olah anggota Pawartos, Minggu (15/11/2020). (Istimewa/Pawartos)

Solopos.com, SUKOHARJO — Perkumpulan Warga Ageng Kartosura atau Pawartos, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo membedah dan memperbaiki rumah salah satu warga miskin, Minggu (15/11/2020).

Perbaikan rumah milik Mujiyati, warga Purwogondo RT 006/RW 001 Kelurahan/Kecamatan Kartasura itu bekerja sama dengan perguruan bela diri antara lain PSHT, Perisai Diri, dan Wadokai Karate-Do Kartasura.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Berdasarkan siaran pers yang diterima Solopos.com, Minggu, rehab rumah tak layak huni itu sekaligus Memperingati Hari Pahlawan dengan tema Kolaborasi dan Bangkit di tengah Pandemi Covid 19.

Ekspedisi Mudik 2024

1.231 Pengawas TPS Pilkada Solo 2020 Dilantik, Apa Saja Sih Tugas Mereka?

Presidum Pawartos Bidang Keorganisasian sekaligus penggagas kegiatan tersebut, Suradi, mengatakan dana untuk perbaikan RTLH itu berasal dari Gerakan Sepuluh Ribu Berbagi warga Kartasura.

Menurut Suradi, kegiatan itu merupakan bukti nyata sinergi warga untuk kegiatan positif dan manfaat kali ini mengadakan program rehab rumah warga fakir miskin. Sebelumnya juga ada kegiatan berbagi sembako secara bergiliran di 12 desa/kelurahan wilayah Kartasura.

“Untuk bulan November dan Desember kami akan melaksanakan giat sosial berupa bedah rumah warga yang tidak mampu. Sumber pendanaan kegiatan ini murni dari program Pawartos 10.000 Berbagi,” jelas Suradi.

Termakan Hoaks, Puluhan Remaja Nyaris Tawuran di Grogol Sukoharjo

Gotong Royong

Salah satu presidium Pawartos Bidang Perempuan, Ipoet, menambahkan gerakan Sepuluh Ribu Berbagi ini murni wujud gotong royong dan keguyuban warga Kartasura. Lewat program ini warga diajak berdonasi dengan nilai minimal Rp.10.000.

Program ini sudah berjalan hampir setahun dan mendapat sambutan positif warga. Program rehab rumah warga fakir miskin menjadi salah satu pilihan untuk menyalurkan dana Gerakan Sepuluh Ribu  di samping kegiatan lain yang bermanfaat langsung bagi warga seperti pengobatan gratis.

Aturan Baru Hajatan Pernikahan Solo: Standing Party Justru Dianggap Lebih Berbahaya, Ini Alasannya

Sementara itu, salah seorang pembina Pawartos, Djuyamto, berharap program Pawartos 10.000 Berbagi ini menjadi gerakan masif warga Kartasura. Hal itu sebagai wujud gotong royong dan kesetiakawanan sosial terutama pada masa pandemi Covid-19 yang berdampak langsung pada warga Kartasura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya