SOLOPOS.COM - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyuntikan vaksin kepada warga di Balai Desa Jekani, Mondokan, Sragen, Rabu (11/8/2021). (Istimewa/Kominfo Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengajak semua pihak untuk tidak lengah dengan penurunan level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dari level 4 menjadi level 3 sampai Senin (6/9/2021) mendatang.

Yuni, sapaan akrabnya, masih mewaspadai potensi gelombang III Covid-19 dengan adanya pelonggaran-pelonggaran pada PPKM level 3. Pemkab Sragen mengambil kebijakan membuka sekat-sekat jalan yang selama ini dipasang serta mencabut kebijakan mematikan lampu dari pukul 20.00 WIB-24.00 WIB di sepanjang jalan protokol Kota Sragen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bupati memberi kelonggaran tersebut supaya aktivitas ekonomi masyarakat Sragen bisa menggeliat kembali. Namun, Yuni mengingatkan dengan status turun level itu bukan berarti masyarakat bebas beraktivitas seperti sebelum pandemi.

Baca Juga: HIMAGO FKIP UNS Solo Terjun ke Dusun di Sragen untuk Sosialisasi Prokes Covid-19

Ekspedisi Mudik 2024

Masyarakat tetap wajib memperketat protokol kesehatan seperti pada pelaksanaan PPKM level 4. Yuni khawatir ada potensi gelombang III Covid-19 setelah Sragen melewati gelombang II bila masyarakatnya abai protokol kesehatan. “Ada kegiatan yang dilonggarkan, iya pasti. Yang harus diperhatikan jangan sampai muncul gelombang III,” ujar Yuni di Aula Sukowati Sekretariat Daerah (Setda) Sragen, Selasa (31/8/2021) siang.

Siklus 10 Pekan

Menurut analisis Yuni, gelombang I Covid-19 dimulai setelah Idulfitri dan berlangsung selama 10 pekan. Setelah itu muncul gelombang II dengan adanya varian delta yang mengakibatkan PPKM level 4 karena kasus kematian tinggi.

Gelombang varian delta ini berlangsung 12 pekan. Jika dengan perhitungan siklus 10 pekan itu, Yuni memperkirakan gelombang III mungkin muncul pada Desember mendatang.

Baca Juga: Simulasi PTM PAUD-SMP Sragen Dimulai Senin Pekan Depan, Disdikbud Inventarisasi Sekolah

Yuni berpesan untuk mengantisipasi potensi gelombang III itu masyarakat wajib taat protokol kesehatan dan harus ikut vaksinasi karena capaian vaksinasi per Selasa baru 21,74% dari target yang dipasang 22%.

Ia memasang target baru untuk capaian vaksinasi selama sepekan ke depan, yakni 25%. Target sasaran yang akan dicapai itu 775.774 orang agar Sragen bisa memenuhi syarat herd immunity.

Oleh karenanya, Yuni meminta jatah vaksin untuk TNI dan Polri diharapkan bisa disinergikan dengan vaksinasi di Pemkab Sragen supaya akselerasi capaian vaksinasi terwujud, terutama untuk sasaran prioritas warga lanjut usia (lansia) yang baru tercapai 28%.

Menggenjot Vaksinasi

Yuni menghitung bila TNI-Polri berjibaku dengan Pemkab Sragen dan semula melakukan input data vaksinasi ke aplikasi Smile dan P-Care, capaian vaksinasi Sragen bisa 24,5%, atau mendekati target 25%.

Baca Juga: Forum Anak Sukowati Temukan 500-An Iklan Rokok di Kawasan Terlarang, Ini Tanggapan Bupati Sragen

Pada sepekan ke depan, Yuni akan menggenjot vaksinasi di tiga kecamatan utara Bengawan Solo, yakni Mondokan, Gesi, dan Tangen. “Ya, nanti Jumat dan Sabtu besok akan adakan vaksinasi door to door untuk sasaran lansia,” katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen dr Hargiyanto menyampaikan pada Senin (30/8/2021) datang sebanyak 11.280 dosis vaksin Sinovac untuk Sragen.

Vaksin tersebut segera didistribusikan ke puskesmas-puskesmas supaya segera bisa tersuntikkan. “Orang sekarang yang dicari Moderna karena tingkat efikasinya tinggi, yakni bisa sampai 94% tetapi KIPI-nya juga paling berat,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya