SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta--Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan letusan Gunung Merapi telah melampaui puncak letusan. Dalam catatan BNPB, letusan Merapi kali ini melampaui rekor letusan Merapi pada tahun 1872.

Dalam dua pekan terakhir, Merapi tercatat telah mengeluarkan bahan material (magma) sebanyak 140 juta meter kubik lebih. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan yang dimuntahkan Merapi pada tahun 1872.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kondisi maksimum dalam sejarah letusan Gunung Merapi sudah terlampaui, yaitu pada letusan tahun 1872 yang mampu mengeluarkan bahan material mencapai 100 juta meter kubik lebih, sementara dalam letusan yang terjadi tahun 2006 lalu hanya mengeluarkan material magma sebanyak 14 juta meter kubik,” terang Kepala BNPB Syamsul Ma’arif seperti dilansir detikcom, Selasa (9/11).

Sementara untuk kawasan rawan bahaya, Syamsul menegaskan masih tetap dalam radius 20 km sebelum ada keputusan lebih lanjut.

“Masih tetap 20 km sebelum ada keputusan lebih lanjut, dan secara khusus di sekitar 500 meter di kiri dan kanan beberapa sungai yang ada di kawasan sekitar Gunung Merapi, yaitu untuk mengantisipasi ancaman aliran lahar dingin, debu vulkanik, lontaran batu pijar, pasir dan awan panas akibat letusan Gunung Merapi,” tambahnya.

Sedangkan perkembangan jumlah pengungsi, hingga Selasa siang (12.00 WIB), di Provinsi DIY (Kabupaten Sleman dan sekitarnya) mencapai 59.232 orang yang tersebar di 11 titik (posko pengungsi), sedangkan di Provinsi Jawa Tengah, yang tersebar di 578 titik posko pengungsi, mencapai 320.090 orang yang meliputi Kabupaten Klaten, Magelang dan Boyolali.

Jumlah korban tewas akibat letusan Gunung Merapi tercapat sebanyak 151 orang, masing-masing sebanyak 135 orang di DIY dan 16 orang di wilayah Jateng.

dtc/nad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya