Penurunan wisatawan Jepang sampai 15%.
Harianjogja.com, JOGJA— Dampak penutupan penerbangan rute Jogja-Denpasar maupun sebaliknya memberikan dampak pada penurunan wisatawan mancanegara. Bisnis wisata di Jogja turut terpengaruh.
Promosi Pramudya Kusumawardana Bukti Kejamnya Netizen Indonesia
Ketua Asosiasi Tour dan Travel Agent Indonesia (Asita) DIY, Udhi Sudiyanto mengungkapkan, akibat penutupan bandara internasional tersebut, dampaknya sangat terasa bagi iklim wisata Jogja yang turut terpengaruh. Sejak sebelum Gunung Agung berstatus awas, banyak wisatawan asal Jepang yang membatalkan perjalanannya ke Indonesia.
“Penurunan wisatawan mungkin sekitar 15 persen dari kedua negara ini [Jepang dan Korea]. Sedangkan untuk domestik, memang banyak travel agent di Jogja ini yang menjual paket wisata ke Bali, banyak yang harus reschedule karena tidak bisa berangkat saat ini,” jelas Udhi kepada Harianjogja.com, Selasa (28/11/2017).
Dikatakannya, jika selama ini wisatawan mancanegara dinilai lebih banyak masuk ke Bali sebelum ke Jogja, paradigma itu berangsur mulai berubah.
“Paradigma sekarang tidak demikian. Turis yang masuk ke Jogja tidak hanya dari Bali, misal untuk turis Eropa dan Amerika sebagian besar masih dari Pulau Jawa, yakni melalui Bandara Soekarno Hatta di Jakarta,” ujar Udhi.
Udhi memaparkan turis mancanegara yang berasal dari Bali hanya dari Jepang dan Korea. Pasalnya, kedua negara ini memiliki direct flight atau penerbangan langsung ke Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali.