SOLOPOS.COM - Letkol (Inf) R Wahyu Sugiarto (JIBI/SOLOPOS/Syahaamah Fikria)

Letkol (Inf) R Wahyu Sugiarto (JIBI/SOLOPOS/Syahaamah Fikria)

Berada dalam wilayah yang baru, bukan berarti mesti butuh waktu lama untuk beradaptasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Meski belum lama menempati pos barunya di Kodim 0725/Sragen, yakni sekitar satu bulan, Dandim 0725/Sragen, Letkol (Inf) R Wahyu Sugiarto, begitu lancar bercerita tentang rencana dan visinya ke depan dalam menjalankan tugas di bumi Sukowati.

Beragam kegiatan pun telah menjadi agenda terdepan yang telah disiapkan, baik dalam internal maupun eksternal Kodim.

“Dalam dua pekan ini saya banyak memantau ke dalam. Kami ingin lebih mengetahui kemampuan anggota, apakah sudah sesuai dengan jabatannya atau belum. Tapi bila ada yang kurang sesuai, bukan berarti langsung dilakukan reorganisasi, melainkan kami berikan pengarahan dan pencerahan,” tutur Wahyu, saat ditemui Espos, di ruang kerjanya, Kamis (10/11/2011).

Selain pemantauan terhadap anggotanya, pria kelahiran Bandung 13 Maret   1969 itu juga banyak menyampaikan rencananya terkait dengan kegiatan sosial sebagai langkah TNI untuk manunggal dengan rakyat.

Sebuah terobosan baru pun telah ia persiapkan, yakni kegiatan coffee morning.

Dalam coffee morning itu, kata dia, akan diadakan semacam silaturahmi dan obrolan santai antara anggota TNI dan seluruh komponen yang ada dalam masyarakat.

Dari obrolan itu, diharapkan bisa memunculkan berbagai aspirasi dan ide dari anggota masyarakat, sehingga akan terjalin sebuah komunikasi yang baik.

“Rencananya setiap hari Jumat akan digelar semacam silaturahmi dan dilakukan secara berkeliling ke beberapa tempat dan wilayah. Nantinya semua komponen masyarakat akan diundang, mulai dari Muspika, masyarakat, pimpinan Ponpes dan lainnya,” imbuh dia.

Dana sering kali menjadi modal utama dalam pelaksanaan beragam kegiatan. Tapi, menurut dia, masalah dana tidak mesti harus dijadikan kendala utama.

Lulusan Akademi Militer angkatan tahun 1992 itu pun telah memiliki kiat dalam mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya dengan menyasar pada pembangunan non fisik.

“Kami mengedepankan komunikasi sosial, seperti karya bakti dan kegiatan sosial lainnya. Ya bisa dikatakan kami menjadi motivator masyarakat, jadi kan meski tanpa perlu anggaran besar, tapi dampaknya bisa dirasakan langsung,” kata pria bapak dua putra itu.

Selain itu, dalam menanamkan wawasan kebangsaan dan bela negara kepada generasi muda, kadangkala dirinya juga mengikutsertakan anggotanya untuk menjadi inspektur upacara di sekolah-sekolah.

(Syahaamah Fikria)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya