Solopos.com, NGAWI — Di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, ada kuliner khas yang sangat digemari masyarakat, yaitu lethok. Sajian lethok ini ternyata terbuat dari bahan sederhana dan murah meriah, yaitu tempe busuk.
Kuliner rakyat ini bisa ditemui di berbagai tempat di Kabupaten Ngawi. Biasanya lethok ini dinikmati dengan nasi maupun pecel.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
Ternyata lethok ini meurpakan kuliner rakyat yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Dikutip dari laman kemdikbud.go.id, Jumat (5/8/2022), lethok ini dikembangkan masyarakat saat Belanda ada di Ngawi. Kuliner ini awalnya berkembang di kawasan Kelurahan Pelem, Ngawi, yang dulunya dikenal sebagai perkampungan warga kolonial Belanda.
Di kawasan itu ada Benteng Pendem yang kini menjadi tempat wisata bersejarah di Ngawi. Selain benteng, di kawasan tersebut juga ada kompleks pemakaman Belanda dan tempat jagal sapi.
Baca Juga: Sapi Mati karena PMK di Ponorogo Diberi Rp500.000, Ini Syaratnya
Pada waktu itu, daging sapi yang diproduksi rumah jagal itu dikonsumsi orang-orang Belanda. Sedangkan bagian sapi yang lain, seperti jeroan sapi, dijual murah kepada masyarakat lokal.
Jeroan sapi seperti babat itu kemudian dibeli masyarakat dan diolah sedemikian rupa untuk tambahan asupan gizi makanan yang dipadu dengan tempe busuk. Kuliner itu kemudian disebut sebagai lethok.
Lethok dari Ngawi ini sekilas mirip dengan sambal tumpang yang juga menggunakan bahan tempe busuk. Namun, ada bedanya yakni mulai dari proses pembuatan, campuran bahan, dan bumbu yang digunakan.
Baca Juga: Raih Emas di Kejuaraan Dunia Pencak Silat, Bangkit Rela Naikkan BB
Lethok Ngawi ini ada campuran lauk, sedangkan sambal tumpang tidak ada campuran lauk berupa daging maupun jeroan sapi.
Untuk bahan pembuatan lethok seperti tempe segar, tempe busuk, santan, babat, iga sapi, daging, dan lainnya.
Ciri khas lethok Ngawi ini ada di tempe dan babat. Untuk menikmati sajian kuliner ini, biasanya disantap dengan nasi hangat dan urap atau pecel, serta kerupuk beras.