SOLOPOS.COM - Ilustrasi tikus (nhs.uk)

Leptospirosis Kulonprogo menyebar ke kawasan pegunungan

Harianjogja.com, KULONPROGO — Lokasi sumber penyebaran kasus leptospirosis 2017 tak hanya di kawasan persawahan. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri leptospira tersebut kini juga mulai menyebar dan mengancam masyarakat yang tinggal di kawasan pegunungan, melalui tikus permukiman.

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

Baca Juga : LEPTOSPIROSIS KULONPROGO : Waspada, Kasus Meluas hingga Pegunungan

Kepala Dinas Kesehatan Kulonprogo, Bambang Haryatno menjelaskan, penyakit leptospirosis sesungguhnya dapat disembuhkan, asalkan penyakit tersebut lekas mendapat penanganan. Hanya saja persoalannya, kerapkali masyarakat tidak merasakan gejala dan terlambat mengetahui bahwa mereka telah terjangkit leptospirosis.

“Untuk mencegah leptospirosis, yang terpenting masyarakat menerapkan Program Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Misalnya kalau mau makan, cuci tangan, atau mandi setelah bepergian,” ujarnya, Rabu (7/6/2017).

Ia juga meminta masyarakat segera berobat ke Puskesmas terdekat bila tubuh mereka mengalami panas tinggi.

Camat Kokap, Mitoto mengatakan, jajarannya rutin melakukan sosialisasi PHBS kepada masyarakat setempat. Hal itu dilakukan untuk menegaskan kepada masyarakat bahwa, penyakit leptospirosis dan banyak penyakit lainnya, bisa dicegah sejak awal apabila mereka menerapkan PHBS.

“Walaupun tinggal di kampung, harus tetap menjaga kebersihan dan gaya hidup sehat. Karena percuma, kalau misalnya hidup di kota tapi tidak menerapkan PHBS, juga akan terjangkit penyakit,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya