SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Thinkstock)

Ilustrasi (Thinkstock)

BUENOS AIRES-Dua pilot pesawat militer di Argentina yang terlibat kasus ‘penerbangan maut’ pada masa perang lalu, akhirnya diadili. Beberapa dekade lalu, pilot-pilot ini melemparkan lima penumpang yang merupakan tahanan politik keluar dari pesawat, dalam keadaan hidup.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dua pilot yang menjadi terdakwa dalam kasus ini, yakni Julio Poch dan Enrique de Saint Georges. Keduanya diadili di Mahkamah Agung (MA) Argentina atas tudingan pembunuhan dan penganiayaan pada masa perang tahun 1976-1983 silam, yang diwarnai kediktatoran militer Argentina.

Selain Poch dan Georges, seorang pengacara bernama Gonzalo Torres de Tolosa juga diadili dalam kasus yang sama. Tolosa merupakan satu-satunya warga sipil yang terjerat kasus ini. Demikian seperti dilansir oleh AFP, Sabtu (11/8/2012).

Tidak banyak informasi mengenai Georges, namun Poch yang merupakan warga negara Belanda, diketahui merupakan mantan pilot militer yang pensiun dari korps Angkatan Laut Argentina pada tahun 1981 silam. Poch diekstradisi ke Argentina dari Spanyol pada Mei 2010 lalu, beberapa bulan setelah dia ditangkap di bandara Valencia. Saat ditangkap, Poch bekerja sebagai pilot bagi maskapai Transavia.

Ratusan tahanan politik menjadi korban dalam penerbangan maut yang marak di Argentina saat itu. Mereka dilemparkan ke laut dalam keadaan hidup-hidup dari dalam pesawat militer yang tengah mengudara. Salah satu korban diketahui seorang biarawati asal Prancis, Leonie Duquet.

Sedangkan menurut organisasi HAM setempat, sebanyak 30.000 orang menghilang tanpa diketahui keberadaannya selama perang berlangsung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya