SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo yang kian memkhawatirkan memaksa Pemerintah Kota (Pemkot) mengebut pelaksanaan lelang pengelolaan sampah di TPA tersebut.

Informasi yang diperoleh, saat ini tim Pemkot masih mengkaji hasil studi kelayakan alias feasibility study (FS) yang digarap PT Imam Tata Kerta Raharja. Diperkirakan dalam sebulan ke depan kajian berikut persiapan pelaksanaan lelang rampung. Sehingga paling tidak Juni, lelang pengelolaan sampah TPA Putri Cempo bisa dilaksanakan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi) mengakui kondisi TPA Putri Cempo sudah sangat mengkhawatirkan. Untuk itu, pihaknya mendesak satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang terkait pengelolaan sampah Putri Cempo segera mengebut segala persiapan untuk pelaksanaan lelang. Selain itu, penanganan awal, baik dengan meminjam alat berat ke instansi lain maupun mengalokasikan anggaran di APBD perubahan, juga akan dilakukan.

Ekspedisi Mudik 2024

“Dalam waktu satu bulan ini, selesai. Saya minta dikebut, karena kondisinya sudah mendesak. Untuk penanganan jangka pendek juga, pinjam alat berat. Di perubahan juga akan kita ajukan anggarannya untuk sementara. Tapi jangka panjang, tetap, lelang itu harus dipercepat prosesnya,” tegas Walikota, saat ditemui wartawan, di Balaikota, Selasa (18/5).

Sementara itu, Kepala Bagian Kerjasama Setda Solo, Sudarmasto Moeyadi menyebutkan kajian atas FS yang digarap PT Imam Tata Kerta Raharja tersebut masih akan dikaji dalam beberapa hari terakhir. Di samping mengkaji FS, pihaknya juga akan mempersiapkan persyaratan-persyaratan sebelum dilaksanakannya lelang.

Darmasto, sapaannya menambahkan, hingga saat ini terdapat empat perusahaan yang berminat mengelola sampah di TPA Putri Cempo, di luar PT Imam. Di antaranya PT Selaras Daya Utama (Sedayu) dan PT Srikandi Java, Solo. “Kami harap persiapan rampung dalam sebulan ini. Setelah itu baru lelang. Jumlah peserta lelang bisa lebih dari jumlah peminat yang sekarang,” ujarnya.

Data yang dihimpun Espos menyebut kondisi TPA Putri Cempo kian kritis. Di TPA itu kini terdapat 2,5 juta meter kubik (m3) berusia lima tahun hingga 20 tahun yang harus segera diolah. Tumpukan sampah melebihi kapasitas normal TPA Putri Cempo yang berada di lahan seluas 17 hektar, dengan ketinggian sampah mencapai 9 meter.

Untuk penanganan sementara TPA, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Solo, Satriyo Teguh Subroto pernah mengatakan dibutuhkan anggaran sekitar Rp 318 juta dari APBD perubahan. Anggaran tersebut rencananya dipakai untuk membeli suku cadang peralatan yang rusak senilai Rp 296 juta dan jasa pemeliharaan alat Rp 22 juta.

tsa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya