SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)--Lelang Pekan Syawalan Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) yang digelar Senin (31/8) kemarin di TSTJ berujung tanpa kesepakatan alias gagal. Satu-satunya rekanan yang hadir dalam acara itu, CV Rika Bumi Perkasa terpaksa memilih mundur lantaran harga dasar lelang dinilai terlalu tinggi yakni Rp 375 juta.

Proses lelang yang sempat diinspeksi mendadak (Sidak) oleh sejumlah anggota dewan baru Kota Solo tersebut berlangsung singkat. Setelah panitia lelang membuka acara, CV Rika Bumi Perkasa langsung menyampaikan sanggahannya secara lisan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Direktur CV Rika Perkasa, Ridwan Riyanto membeberkan sejumlah alasan terkait sikap mundur yang diambilnya tersebut. Pertama, kata Ridwan, harga dasar lelang Pekan Syawalan senilai Rp 375 juta tersebut menurutnya terlalu tinggi karena masih harga kotor. Pasalnya, rekanan pemenang lelang nantinya masih menanggung sekian biaya lagi terkait pelaksanaan Pekan Syawalan selama delapan hari.

Biaya-biaya itu antara lain, biaya makan satwa TSTJ, biaya perawatan lingkungan TSTJ, gaji karyawan, sewa panggung dan sound system, serta potongan pajak senilai 20% dari total pendapatan karcis masuk.
“Setelah kami kalkulasi ternyata biaya operasional mencapai Rp 610 juta. Padahal, jika jumlah pengunjung maksminal mencapai 80.000 orang, pemasukan bersih kami hanya Rp 510 juta. Lha, kami ini cari makan, masak malah tombok?” ujarnya.

asa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya