SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA—Pengadaan genset berkapasitas 500 kilo volt ampere (kva) di Pasar Beringharjo molor dari jadwal semula. Padahal, genset tersebut dijadwalkan mulai berfungsi sejak triwulan pertama atau Maret tahun ini.

Molornya pengadaan genset disebabkan kegagalan proses pelelangan yang dilakukan dua kali. Padahal, keberadaan genset tersebut dibutuhkan untuk mengantisipasi pemadaman listrik PLN.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Pengelolaan Pasar (Dinlopas) Jogja, Suyana mengeluhkan molornya pengadaan genset tersebut. Pasalnya, saat listrik PLN di Pasar Bringharjo padam pihaknya seringkali mendapat keluhan dari para pedagang. Keberadaan genset dengan kapasitas 450-500 kilovolt ampere (KVA) tersebut sangat dibutuhkan pedagang di dalam Pasar Beringharjo.

Bila listrik padam, pedagang terpaksa menggunakan genset kecil bahkan menggunakan lilin untuk penerangan. Padahal, genset dengan daya kecil itu dinilai bahaya karena cepat panas dan keberadaan lilin-lilin itu beresiko terhadap terjadinya kebakaran.

“Kalau listrik mati, pedagang pasti menanyakan kapan genset dipasang? Kami sendiri masih menunggu hasil pelelangan,” kata Suyana, Senin (25/6).

Pemerintah Kota (Pemkot) Jogja sendiri sejatinya sudah menganggarkan pengadaan genset sebesar Rp935 juta. Genset tersebut akan diletakkan di rumah genset yang didesain khusus untuk mengurangi getaran dan suara keras. Rumah genset tersebut sudah selesai dibangun sejak April lalu, tinggal menunggu gensetnya.(ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya