SOLOPOS.COM - Legenda hidup Manchester United Ryan Giggs menggiring bola saat melawan Bayer Leverkusen pada laga Liga Champions Group A di BayArena, Leverkusen. Pada pertandingan ini Giggs masih bermain luar biasa. (JIBI/Reuter/Wolfgang Rattay)

Solopos.com MANCHESTER – Ada kisah tukang susu pencari bakat untuk tim Manchester City di balik legenda Setan Merah Ryan Giggs yang pada Jumat (29/11/2013) ini merayakan ulang tahunnya ke-40.

Sebelumnya, Sir Alex Ferguson memang dikenal sebagai pelatih yang berhasil memoles Ryan Giggs jadi pesepakbola top seperti sekarang ini. Namun sosok seorang mantan tukang susu bernama Dennis Schofield lah yang sudah lebih dulu mengendus bakat hebat Giggs.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam kisahnya, ia langsung terpana melihat aksi Giggs, yang pada saat itu masih berusia 8 tahun. Schofield, yang juga menangani tim lokal Deans FC, kebetulan sedang memarkir kendaraannya seusai memutari wilayah kerja.

Saat itulah ia menyaksikan Giggs kecil bermain untuk timnya, Sekolah Dasar Grosvenor Road, di Swinton. Saat itu ia masih menggunakan nama Ryan Wilson seperti nama marga sang ayah, dan belum memakai nama belakang “Giggs” yang merupakan marga sang ibunda semasa masih lajang.

“Ada satu bocah 8 tahun di sayap kiri yang berlari seperti rusa dan luar biasa dalam penguasaan bola. Namanya Ryan Wilson,” kenang Schofield di BBC seperti dikutip detiksport.

“Saya lantas bertanya apakah orang tuanya juga menonton dan saya diarahkan ke ibunya. Saya memperkenalkan diri sebagai orang yang menangani tim Deans Youth dan Ladies FC, dan bertanya apakah Ryan tertarik bermain untuk tim saya,” kisahnya.

“Ibunya dengan antusias mengatakan baru saja pindah dari Wales dan masih beradaptasi. Untuk sesi-sesi latihan kami berikutnya, aku biasa menjemputnya dari rumah dan membawanya beserta adiknya, Rhodri, karena tahu aku punya sesuatu yang istimewa,” tuturnya.

Digaet MU Saat Umur 14 Tahun Bermain di City

Selain menangani tim Deans Youth dan Ladies FC dan menjadi tukang susu keliling, Schofield saat itu juga dikenal sebagai salah satu pencari bakat Manchester City. Itu mengapa ia pun langsung merekomendasikan bakat temuannya itu ke klub bersangkutan.

Akan tetapi pada prosesnya Giggs cuma tercatat ada di City sebagai pemain yunior (1985-1987) karena setelah itu, tepat saat ultah ke-14, ia justru berhasil digaet klub sekota, Manchester United, dan kini jadi legenda hidup di sana.

“Sebagai penggemar dan pencari bakat City, aku ingin Ryan teken kontrak dengan mereka, tapi aku tahu tak bisa melakukan apa-apa sampai usianya 14 tahun. Saat ultahnya yang ke-14, aku mendengar (Manajer MU) Sir Alex Ferguson dan bos pencari bakat United Joe Brown meminatinya.”

“Aku saat itu meminta City untuk langsung datang ke rumahnya, tapi mereka memilih untuk duduk di kantornya menunggu Ryan datang ke sana, sedangkan Sir Alex datang langsung ke rumahnya. Ryan adalah penggemar United dan akhirnya tanda tangan untuk United. Aku geram dengan City dan langsung memutus hubungan dengan mereka setelah itu,” kisahnya.

Bergabungnya Giggs dengan MU itu lantas menjadi awal dari sebuah kisah panjang kesuksesan seorang pesepakbola yang kini telah meraih 13 medali juara Premier League, empat medali kemenangan Piala FA, tiga medali titel Piala Liga, dan dua medali kemenangan di Liga Champions.

“Sejujurnya, Ryan mungkin sudah mengambil keputusan tepat karena United saat itu punya tim yunior yang bagus dengan Paul Scholes, David Beckham, Nicky Butt, serta Gary dan Phil Neville. Di sisinya ada pemain-pemain yang bisa membangkitkan kemampuan terbaik dari dirinya, yang belum tentu terjadi jika dia memilih City,” nilai Schofield.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya