SOLOPOS.COM - Bus Damar Sasongko dengan rute Kota Solo dan sekitarnya terlihat menunggu penumpang di Terminal Tirtonadi, Solo, Selasa (21/6/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Bus jalur perintis pedesaan dengan rute Solo-Karanganyar dan Solo-Sukoharjo dengan titik pemberangkatan Terminal Tirtonadi, Solo, kini memang tak seramai dulu. Namun, bus-bus seperti Damar Sasongko, Bekonang Putra, dan Karunia Mulia, itu tetap eksis menantang perubahan zaman.

Pantauan Solopos.com di pintu pemberangkatan sisi timur Terminal Tirtonadi, Solo, Senin (27/6/2022) siang, hanya ada satu unit bus perintis yang berangkat dalam waktu dua jam. Hal itu jauh berbeda dari Batik Solo Trans (BST) dan Trans Jateng yang setiap lima menit datang dan pergi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Terlihat pula perbandingan penumpang yang menunggu di halte yakni 2:10 yang menaiki bus jalur perintis pedesaan itu, dibanding penumpang bus kota. Kepala Urusan Lalu Lintas Terminal Tirtonadi, Sunardi, menyebutkan bus perintis jurusan Solo-Sukoharjo ada tujuh perusahaan otobus (PO).

Mereka melayani trayek Solo-Semanggi-Grogol-Sukoharjo-Songgorunggi-Mento-Klerong-Jatipuro, dan sekitarnya. “Sekarang yang jalan hanya satu, dua, paling banyak ya empat bus [tiap PO],” ucap Sunardi kepada Solopos.com, Senin (27/6/2022).

Sunardi menyebutkan tujuh PO itu yakni Adi Katon (1 bus), Sunar Adi (1 bus), Setia Rini (1 bus), Nusa (1 bus), Putra Mulya (2 bus), Bekonang Putra (1 bus), dan Damar Sasongko (4 bus). Tujuh perusahaan itu melayani jurusan Solo-Sukoharjo pulang-pergi.

Baca Juga: Walah, Ternyata Ini Alasan Bus Solo-Jogja Sulit Bersaing Dan Berinovasi

Sunardi mengatakan penumpang bus perintis jurusan Karanganyar jauh lebih banyak dibanding jurusan Sukoharjo. Hal tersebut karena mayoritas penumpang bus pedesaan itu adalah pekerja. Sedangkan pekerja asal Karanganyar lebih banyak dibandingkan Sukoharjo.

Sama seperti bus perintis Solo-Sukoharjo, ada tujuh perusahaan otobus yang beroperasi melayani jalur Solo-Karanganyar. Setiap PO masih mengoperasikan tiga hingga empat unit bus.

Penurunan Jumlah Penumpang

“Masih ada tujuh PO kalau untuk jurusan Karanganyar yang jalan, Karanganyar, Matesih, Tawangmangu. Masing-masing PO-nya hanya tiga sampai empat bus, yang bus desa Batu Jamus itu tiga yang berangkat,” katanya, Senin.

Baca Juga: Kredit Motor Disebut Turut Bikin Bus Solo-Jogja Terpuruk, Kok Bisa?

Tujuh PO Solo-Karanganyar itu yakni Langsung Jaya (4 bus), Putra Perkasa (3 bus), Setia Usaha (3 bus), Putra Lawu (4 bus), Hasta Putra (3 bus), Rukun Sayur (4 bus), dan Karunia Mulya (3 bus).

Salah satu sopir Bus Damar Sasongko yang melayani jalur perintis Solo-Sukoharjo, Purnomo, 40, mengatakan penumpangnya berkisar dalam kelompok usia 30 tahun ke atas. “Yang naik itu rata-rata 30-an, 30-an ke atas, mereka yang sudah dari muda sering wira-wiri [Solo-Sukoharjo],” ucapnya.

Purnomo merasakan penurunan jumlah penumpang yang drastis semenjak anak sekolah sudah bisa membawa kendaraan dan perkembangan teknologi yang kian canggih. “Yang paling kerasa itu anak sekolah, wah dulu itu sampai penuh, rombongan banyak dari SMA sini SMP sana, lama-lama udah naik kendaraaan sendiri, naik ojek online,” ucapnya saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (24/6/2022).

Baca Juga: Kisah Penumpang Bus Solo-Jogja: Puluhan Tahun Setia Apa Pun Kondisinya

Menurunnya jumlah penumpang, kata Purnomo, membuat sejumlah bus Solo-Sukoharjo terpaksa tidak beroperasi. Bahkan, sopir-sopir bus yang dulu mengemudi, kini banting setir menjadi pedagang hingga kuli bangunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya