SOLOPOS.COM - Anggota Satbrimob Polda Banten menyisir lokasi ledakan yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan satu orang lainnya luka berat di Cimanggu, Pandeglang, Banten, Senin (10/1/2022). ANTARA/Mulyana

Solopos.com, PANDEGLANG — Kepolisian Daerah (Polda) Banten menyatakan sebuah ledakan di Cimanggu Kabupaten Pandeglang, menewaskan seorang warga atas nama UL, 38, yang bekerja sebagai tukang ojek pangkalan.

“Selain satu orang meninggal dunia juga seorang ibu rumah tangga berinisial LI (36) mengalami luka berat,” kata Kepala Bidang Humas Polda Banten, Komisaris Besar Polisi Shinto Silitonga, seperti dikutip Solopos.com dari Antara, Senin (10/1/2022).

Promosi BRI Peduli Salurkan Bantuan bagi Warga Terdampak Banjir di Sumbar dan Jabar

Kapolres menyatakan kejadian berlangsung pada Minggu (9/1/2022) sekitar pukul 20.30 WIB bertempat di rumah UL yang beralamat di Kampung Cisaat, Desa Tangkil Sari, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang. Polisi tidak menyebutkan nama jelas kedua korban itu kecuali inisial nama.

Ekspedisi Mudik 2024

Saat itu terjadi ledakan di rumah UL yang cukup kencang hingga terdengar sejauh radius 10 kilometer. Setelah mendengar suara ledakan masyarakat setempat mendatangi tempat kejadian yang berasal dari rumah UL dan ditemukan adanya jenazah serta satu orang luka berat, LI yang merupakan istri UL.

“Warga setempat mengeluarkan korban yang berada di reruntuhan puing rumah yang sudah hancur,” kata Silitonga.

Baca Juga: Ketel Setrika Uap di Tulungagung Meledak, 2 Bocah Terluka 

Menurut dia, sampai saat ini, Polres Pandeglang terus berupaya mengumpulkan saksi dan barang bukti penyebab terjadinya ledakan itu. Saat ini Polres Pandeglang memeriksa lokasi kejadian dan memasang garis polisi di sana.

Jenazah UL kini diautopsi di RSUD Berkah Pandeglang pada Senin (10/1/2022) pukul 13.00 WIB sampai 15.00 WIB. Pelaksana otopsi dari dokter forensik dari Subbid Dokpol juga tim forensik RSUD Berkah Pandeglang diikuti Tim Inafis dan penyidik Satreskrim Polres Pandeglang.

Selain autopsi tubuh korban, juga dilakukan dental autopsi, uji usap residu bahan peledak dan pengambilan sampel DNA. Pada tubuh korban ledakan itu juga tidak terdapat butiran gotri maupun paku pada tubuh korban.

Pola luka pada tubuh konsisten dengan ciri-ciri luka pada kasus ledakan sementara hasil uji usap residu dan DNA menunggu hasil laboratorium.

“Pelaksanaan autopsi merupakan bagian dari penyelidikan berdasar ilmiah untuk mengetahui penyebab kematian, waktu kematian dan identifikasi forensik yang bersifat teknis untuk mendukung penyidikan,” kata Silitonga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya