SOLOPOS.COM - Ilustrasi penanganan pasien Covid-19. (Reuters)

Solopos.com, KLATEN — Meledaknya jumlah pasien positif Covid-19 di Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah ternyata berawal dari banyaknya orang yang menjenguk orang sakit di Desa Daleman. Dalam perkembangannya, orang sakit yang dijenguk ramai-ramai itu berstatus positif Covid-19.

Pemdes Daleman mengakui telah kecolongan sehingga terjadi ledakan jumlah pasien positif Covid-19. Terlebih, salah satu ketua RT di Cokro Kembang tak melaporkan ke Gusgas PP Covid-19 terkait adanya penjemputan salah seorang warga yang sakit dari Kudus, beberapa waktu lalu.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Akibat kecolongan informasi itu, belasan warga di Cokro Kembang dinyatakan sebagai pasien positif Covid-19. Mereka dinyatakan melakukan kontak dengan pasien positif Covid-19 sebelumnya, HNO, 41.

Judi Lewat Aplikasi HP, 3 Orang di Penawangan Grobogan Dibui

"Pak RT yang namanya Pak Dadi itu tahu kalau ada warganya yang pulang dari Kudus. Tapi tidak lapor ke kami [Gusgas PP Covid-19]. Saat ini, pak RT-nya ikut dikarantina di rumahnya masing-masing [karena sempat kontak dengan HNO di waktu sebelumnya]," kata Kepala Desa (Kades) Daleman, Mursito, saat ditemui wartawan di kantor desanya, Kamis (16/7/2020).

Gusgas PP Covid-19 Daleman telah melacak warga yang pernah kontak dengan HNO. Selanjutnya, sebanyak 23 kepala keluarga (KK) di Cokro Kembang menjalani karantina mandiri di rumahnya masing-masing.

Karantina ini mirip karantina skala dukuh. Puluhan KK itu disuplai logistik oleh Gusgas PP Covid-19 Desa. Total anggaran desa yang disiapkan mendukung karantina 23 KK itu senilai Rp20 juta. Di Cokro Kembang juga disiagakan dapur umum.

Resto on The Bus Jadi Alternatif Wisata di Salatiga

Selain mengakibatkan adanya karantina mandiri terhadap 23 KK, sejumlah pedagang di Pasar Cokro Kembang juga pernah kontak dengan HNO. Alhasil, satu pedagang dinyatakan positif Covid-19 dan beberapa pedagang lainnya menjalani karantina mandiri di dukuh mereka.

Satu pedagang yang terpapar Covid-19 itu juga mengakibatkan Pasar Cokro Kembang di Kecamatan Tulung Klaten itu ditutup sementara, Kamis-Sabtu (16-18/7/2020). Selama penutupan, pengelola pasar dengan 340 pedagang secara rutin menyemprot seluruh ruangan pasar dengan cairan disinfektan sebanyak dua kali dalam sehari.

Awal Mula

Pasien positif Covid-19 berinisial HNO awalnya sakit tipes di Kudus pulang kampung, 26 Juni 2020. HNO sehari-harinya bekerja sebagai seorang karyawan swasta di Kudus. HNO sempat berobat di klinik di dekat rumahnya.

Lantaran tak puas dengan hasil pengobatan di klinik itu, HNO berobat ke PKU Muhammadiyah Delanggu. Di rumah sakit (RS) tersebut, HNO sempat diambil swab. Di tengah menunggu hasil swab, HNO pulang ke rumahnya di Cokro Kembang. Saat di Cokro Kembang, HNO dijenguk anggota keluarga besarnya.

Camat Tulung Klaten, Suyamto, mengatakan diketahuinya seorang pasien positif Covid-19 di Cokro Kembang sempat membikin waswas warga setempat. Seiring berjalannya waktu, kondisi di Cokro Kembang berangsur kondusif.

Teguh Prakosa Soal Berpasangan Dengan Gibran di Pilkada Solo: Saya Pernah Muda, Jadi Luwes Saja

"Karantina di Cokro Kembang itu guna memutus persebaran virus corona. Hari ini juga, kami kumpulkan semua Gusgas PP Covid-19. Intinya, mengajak seluruh elemen masyarakat [melalui Gusgas PP Covid-19 desa] untuk berdisiplin menaati protokol pencegahan Covid-19," katanya.

Sebelumnya, Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan kedisiplinan dan kejujuran menjadi salah satu kunci guna mencegah persebaran virus corona. "Hal itu termasuk kalau ada yang sakit enggak perlu dijenguk terlebih dahulu. Situasinya memang seperti ini," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya