SOLOPOS.COM - ilustrasi ledakan bom (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, JOGJA — Ledakan keras terjadi di Kampung Wirobrajan, Kelurahan Wirobrajan, Kecamatan Wirobrajan, Jogja, Minggu (8/6/2014), sekitar pukul 11.30 WIB. Sumber ledakan berasal dari rumah kosong yang dijadikan gudang kayu bakar di Jl Abimanyu, RT 029/RW 006. Sebelum difungsikan sebagai gudang, tempat itu dulunya dipakai untuk Posko Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Akibat ledakan tersebut, tiga orang mengalami luka serius. Mereka adalah Subaryanti, 62, pemilik gudang, warga Perum Sendok Indah Kotagede; Catur, 27, sopir Daryanti warga Pringgokusuman, Gedongtengen, dan Wahyuri, 54, warga Jl Abimanyu Wirobrajan. “Suara ledakannya cukup keras, rumah saya sampai bergetar,” kata Ponisih, 49, warga yang rumahnya berjarak sekitar 50 meter dari.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia mengaku kaget dan sempat mengira yang meledak adalah trafo listrik. Karena ledakan cukup keras disertai getaran, Ponisih dan suaminya Parijan langsung keluar mencari sumber suara. Ponisih pun kaget karena menemukan tiga orang yang terluka parah di sekitar gudang.

Warga pun berupaya membawa ketiga korban ke rumah sakit terdekat. Namun karena kondisi lukanya serius kemudian dirujuk ke RS dr Sardjito.

Menurut Ponisih, setelah kejadian warga tidak berani mendekat gudang karena khawatir bakal ada ledakan susulan. Setelah polisi datang, warga baru berani mendekat.

Diakuinya, gudang milik Subaryanti itu selama ini memang dijadikan gudang kayu. Meski tidak setiap hari, Subaryanti sering mengambil kayu bersama sopirnya menggunakan mobil boks. “Kok tiba-tiba meledak aneh, di dalamnya hanya ada kayu-kayu saja,” ucap Ponisih.

Sumiyati, 42, istri Wahyuri masih terlihat shock. Ia terus menangis di depan rumahnya yang berjarak sekitar lima meter dari gudang yang meledak.

Menurut dia, suaminya memang sering diperbantukan oleh Subaryanti untuk mengangkut kayu-kayu ke mobil boks sebelum diangkut ke Kotagede.

Siang itu, Wahyuri diminta mengambil kayu, namun saat membuka pintu gudang, tiba-tiba ada ledakan dari dalam gudang. “Jadi belum sempat masuk gudang. Baru buka pintu sudah meledak dari dalam,” kata Sumiyati.

Wahyuri mengalami luka di bagian dada, muka, dan kaki akibat terkena serpihan kaca yang terlempar.

Aroma Mesiu

Berdasarkan pantauan Harian Jogja (Jaringan Informasi Bisnis Indonesia), gudang kayu bakar bercat merah dan berukuran sekitar 3 x 4 meter itu kondisinya rusak. Serpihan kaca akibat ledakan berserakan di sekitar gudang, sedangkan atap gudang hilang karena terlempar hingga beberapa meter.

Polisi yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) mengamankan sejumlah serpihan bekas ledakan untuk dijadikan alat bukti. Di antaranya, serpihan kaca, sandal jepit, potongan kain yang terbakar.

Kabid Humas Polda DIY AKBP Anny Pujiastuti memastikan ledakan murni kecelakaan. Polisi menengarai tidak ada indikasi kesengajaan untuk meledakan bangunan.

Di samping itu, petugas juga memperkirakan ledakan tersebut terjadi akibat gesekan benda dengan mercon yang ada di gudang itu. “Jika melihat kronologi kejadian, sepertinya tidak ada indikasi mengarah ke sana. Gudang itu memang bekas posko PDIP pada tahun 2004-2009 lalu,” ujar Anny Pujiastuti saat dihubungi Harian Jogja, Minggu petang.

Menurut dia, setelah sempat digunakan sebagai posko PDIP, gudang tersebut sempat tidak ditempati dan dibiarkan kosong. Oleh pemiliknya, gudang tersebut kemudian akan dibersihkan serta dipergunakan untuk kepentingan yang lain.

“Akan tetapi untuk memastikan apa penyebabnya, saat ini petugas masih melakukan olah forensik. Kasus ini sendiri ditangani oleh Polresta Jogja,” terang Anny.

Anny menambahkan sampai kini pihaknya belum bisa memastikan kapan uji laboratorium forensik akan selesai guna pengungkapan penyebab ledakan. Pihaknya hanya bisa berharap dalam waktu dekat, penyebab ledakan tersebut bisa terungkap dengan jelas.

“Sampai kini petugas juga masih mengumpulkan keterangan. Sejauh ini sudah ada tiga orang yang dimintai keterangan sebagai saksi untuk kasus ini,” tandasnya.

Korban Subaryanti, yang mengalami luka pada paha kiri akhirnya diperbolehkan pulang setelah menerima penanganan dari tim medis. Sementara itu, Catur dan Wahyuri mengalami luka berat dan memerlukan penanganan serius.

“Tadi Pak Wahyuri sempat dibawa dulu ke Ludira Husada, semoga tidak apa-apa. Saat kejadian saya berada di pasar Serangan. Suara ledakan terdengar sampai sana, kemudian saya ditelepon, kakak saya kena ledakan itu,” tutur Lutriyati, adik Wahyuri.

Rumah sakit langsung memberikan penanganan kepada tiga pasien di ruang tindakan Instalasi Gawat Darurat. “Untuk pasien yang bernama Subaryanti, setelah ditindak, diperbolehkan pulang. Catur, diberi penanganan lebih lanjut oleh dokter bedah tulang. Dari hasil pemeriksaan, mengalami patah tulang kering sebelah kiri. Sementara Wahyuri, selain mengalami luka bakar, ia memerlukan penanganan dari dokter mata dari rumah sakit. Terjadi trauma di bagian mata,” papar Arif Kurnia Timur, residen bedah RSUP Dr. Sardjito.

Dari tubuh pasien, tim dokter mengakui sempat tercium aroma mesiu. (Jumali/Ujang Hasanudin/JIBI/Harian Jogja)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya