SOLOPOS.COM - Foto udara ini menunjukkan dua rumah yang rata dengan tanah dan sejumlah rumah sekitarnya yang mengalami kerusakan akibat ledakan di Indianapolis, Sabtu (10/11/2012) malam waktu setempat. Foto diambil Minggu (11/11/2012) waktu setempat. (news.yahoo.com)

Foto udara ini menunjukkan dua rumah yang rata dengan tanah dan sejumlah rumah sekitarnya yang mengalami kerusakan akibat ledakan di Indianapolis, Sabtu (10/11/2012) malam waktu setempat. Foto diambil Minggu (11/11/2012) waktu setempat. (news.yahoo.com)

INDIANAPOLIS —Sebuah ledakan hebat di Indianapolis, Amerika Serikat (AS), menghancurkan sejumlah rumah, menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai tujuh lainnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sejauh ini belum diketahui penyebab ledakan yang terjadi pada Sabtu (10/11/2012) tengah malam waktu setempat itu. Sebanyak dua rumah hancur sama sekali, sebuah rumah tinggal separoh dan sekitar 80 rumah rusak akibat terpengaruh guncangan akibat ledakan itu.

Wakil Diretur Penegakan Ketertiban Indianapolis, Adam Collins, seperti dilansir yahoonews, Senin (12/11/2012), mengatakan sebanyak 31 rumah rusak sangat parah sehingga harus dihancurkan. Jumlah kerugian untuk sementara diperkirakan mencapai US$3,6 juta.

Penyebab pasti ledakan mematikan yang terjadi saat warga tengah terlelap belum diketahui. Sejumlah warga sempat mengira ada pesawat jatuh atau ada gempa bumi.

Sedangkan kemungkinan ledakan akibat kebocoran pipa gas, menurut warga biasanya tercium bau gas jika ada saluran yang bocor.

Wakil Kepala Pemadam Kenny Bacon mengatakan pihak penyidik belum menghilangkan setiap kemungkinan penyebab ledakan. Tapi Senator Republik Andre Carson yang mewakili daerah tersebut mengatakan, dirinya telah diberitahu ledakan itu bukan karena bom atau ledakan laboratorium metana.

Para pejabat mengatakan, beberapa warga diizinkan kembali ke rumah mereka untuk mengambil beberapa barang dengan pengawalanan polisi, Minggu (11/11/2012). Sedangkan warga yang rumahnya tidak rusak parah diiznkan pulang, namun harus hidup tanpa penerangan listrik.

Soal dua korban tewas, pihak berwenang tidak merilis identitas mereka. Namun sebuah acara doa bersama dengan menyalakan lilin diadakan di Sekolah Dasar Southwest Greenwood, Minggu malam, bagi guru kelas II mereka, Jennifer Longworth.

Jennifer dan suaminya, John Dion Longworth, tinggal di salah satu rumah yang hancur rata dengan tanah dalam ledakan itu. WTHR-TV melaporkan teman-teman, keluarga dan rekan-rekan guru keluarga Jennifer berkumpul di sekolah.

Menurut Bacon krisis akibat ledakan bisa saja terjadi jauh lebih buruk. “Saya tahu kami sangat beruntung karena beberapa orang tidak ada di rumah mereka [saat ledakan],” katanya.

Alex Pflanzer tengah tertidur saat rumah di dekatnya hancur rata dengan tanah. Pflanzer mengaku mendengar istrinya menjerit dan secara spontan mengira ada seseorang yang membobol rumahnya.

Saat secara refleks meraih senjatanya, Pflanzer melihat pintu depan rumahnya telah mengaga lebar. “Saya berjalan ke luar dan semua rumah terbakar,” kata Pflanzer yang bersama istrinya kini harus menginap di kamar hotel.

Akibat insiden itu, tujuh orang dibawa ke rumah sakit akibat cedera, kata Bacon. Empat orang di antaranya mengalami luka ringan.

Sekitar 200 orang warga lingkungan sekitar lokasi ledakan dievakuasi ke sekolah terdekat. Beberapa orang bahkan masih mengenakan piyama mereka.

Kebanyakan pengungsi akhirnya meninggalkan sekolah untuk tinggal dengan kerabat, teman-teman atau di hotel. Operasi bantuan kemudian dipindahkan ke gereja setempat untuk menyalurkan berbagai kebutuhan dasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya