SOLOPOS.COM - Ilustrasi/dok

Ilustrasi/dok

TRIPOLI: Ledakan di sebuah gereja Kristen Koptik di dekat kota Misrata, Libya barat, pada Minggu menewaskan dua orang dan mencederai dua lain, seluruhnya warga Mesir, kata seorang diplomat Mesir kepada AFP.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Dua warga Mesir tewas dan dua orang lagi cedera,” kata diplomat di Kedutaan Besar Mesir di Tripoli yang tidak bersedia disebutkan namanya itu.

“Ledakan gereja itu terjadi di Dafniya di (provinsi) Misrata. Konsul langsung pergi ke Misrata untuk mengetahui rinciannya. Kami masih belum memiliki informasi yang jelas,” kata diplomat itu.

Sebelumnya, seorang pejabat keamanan mengatakan, satu warga Mesir tewas dan tiga lain cedera dalam ledakan di gereja Koptik itu.

Menurut diplomat Mesir itu, salah satu korban yang cedera meninggal kemudian di rumah sakit. Penduduk mengatakan, ledakan itu terjadi pada sore hari di gereja Koptik di Dafniya, wilayah perkotaan kawasan Laut Tengah sekitar 30 kilometer sebelah barat Misrata, dimana brigade pasukan yang terbentuk dari eks-pemberontak memiliki sebuah pos pemeriksaan utama.

Pemerintah baru Libya hingga kini masih berusaha mengatasi banyaknya individu bersenjata dan milisi yang memperoleh kekuatan selama konflik bersenjata yang menggulingkan Muamar Gaddafi. Libya era Gaddafi digempur pasukan internasional sesuai dengan mandat PBB yang disahkan pada 17 Maret 2011.

Negara-negara besar yang dipelopori AS, Prancis dan Inggris membantu mengucilkan Gaddafi dan memutuskan pendanaan dan pemasokan senjata bagi pemerintahnya, sambil mendukung dewan pemberontak dengan tawaran-tawaran bantuan.

Sebanyak 21 kapal NATO berpatroli aktif di Laut Tengah sebagai bagian dari penegakan embargo senjata terhadap Libya pada saat itu. Aliansi 28 negara itu sejak 31 Maret 2011 juga memimpin serangan-serangan udara terhadap pasukan darat rejim Gaddafi.

Resolusi 1973 DK PBB disahkan ketika kekerasan dikabarkan terus berlangsung di Libya dengan laporan-laporan mengenai serangan udara oleh pasukan Gaddafi, yang membuat marah Barat.

Gaddafi (68), pemimpin terlama di dunia Arab dan telah berkuasa selama empat dasawarsa dan bersikeras akan tetap berkuasa meski ia ditentang banyak pihak, diumumkan tewas oleh kelompok pemberontak Dewan Transisi Nasional (NTC) pada Kamis (20/10/2012).

Keresahan internasional meningkat berkaitan dengan kondisi tidak jelas seputar kematian Gaddafi yang tampaknya dieksekusi, setelah kota asalnya Sirte dikuasai pasukan NTC pada 20 Oktober.

Sejumlah pihak, termasuk Ketua Komisi HAM PBB Navi Pillay, menyerukan penyelidikan untuk mengetahui kebenaran seputar kematian orang kuat Libya itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya