SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI//Dok)

Solopos.com, JOS– Sebuah bom meledak di kawasan bisnis Nigeria, Jos yang ramai dikunjungi orang. Sedikitnya 118 orang tewas dan 45 lainnya pada Selasa (20/5/2014) waktu setempat.

Belum ada kelompok yang mengaku bertanggungjawab dalam peristiwa ini. Namun militan Boko Haram diduga terkait dalam serangan ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dugaan tersebut menguat karena sebelumnya Boko Haram telah meledakkan kota bagian utara dan tengah Nigeria dalam kampanyenya mendirikan sebuah negara Islam.

Melihat jumlah korban yang ada, pemboman tersebut menjadi aksi yang paling besar dalam lima tahun pemberontakan Boko Haram.

Tidak hanya itu, ada saksi mata yang melihat 10 mayat terbakar di luar aksi pemboman itu di depan Rumah Sakit Terminus di pusat kota Jos.

“Saat ini kami telah mengangkat 118 mayat dari reruntuhan,” kata koordinator Badan Manajemen Darurat Nasional Nigeria, Mohammed Abdulsalam.

Sebelumnya, Komisaris polisi negara bagian Plateau, Chris Olakpe mengkonfirmasi korban tewas berjumlah 46 orang dan korban terluka telah dirawat di rumah sakit.

“Ledakan pertama meledak sekitar 15:00 sedangkan yang kedua sekitar jam 3:30 waktu setempat. Banyak warga yang membantu mengevakuasi para korban,” kata Chris.

Sementara, Presiden Nigeria, Goodluck Jonathan mengutuk ledakan tersebut dan menyebut pelaku sangat kejam dan jahat.

“Pemerintah tetap berkomitmen penuh untuk perang melawan teror,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya