Solopos.com, SOLO – Seruan kewaspadaan terhadap wabah virus corona kali ini hadir dari pendakwah Maaher At-Thuwailibi. Sosok yang kerap bersitegang dengan Abu Janda ini membantah tudingan netizen dengan nada keras (ngegas).
Maaher menyoroti netizen yang gemar mengaitkan virus corona dengan konspirasi Dajjal. Maaher dengan nada kasar bahkan mengkritik keras siapapun yang menyebut virus corona dipakai untuk menjauhkan umat beragama dari tempat ibadah.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Update! Ada 64 Kasus Baru, Pasien Positif Corona Indonesia 514 Orang
“Buktinya MUI mengeluarkan himbauan untuk menutup masjid. Tapi kenapa mal-mal PTPT tempat hiburan dan maksiat kenapa tidak ditutup, kenapa masjid aja? kata mereka,” ucap Maaher.
Maaher lantas menjawab. “Hey dungu! sejak kapan Majelis Ulama Indonesia, MUI, mempunyai wewenang menutup mal-mal dan tempat hiburan,” katanya.
Maaher lantas menyebut MUI sebagai lembaga kumpulan Ulama yang kredibel, tak seharusnya netizen meragukan. “MUI mengeluarkan fatwa enggak kaleng-kaleng. Itu musyawarah, dirapatkan dengan ijtihad,” katanya.
4 Masuk ODP, 66 Peserta Ijtima Ulama Dunia Gowa Asal Karanganyar Karantina Mandiri
Menurutnya himbauan menutup masjid hanya berlaku sementara, bukan selamanya. Apalagi, himbauan ini berlaku hanya di wilayah dengan kekhawatiran penyebaran virus corona.
Kecaman Maaher ini dengan cepat menjadi viral. Beberapa akun yang kerap berseberangan dengan Maaher, kali ini justru mendukung.
Gaya “dakwah” seperti ini cocok di situasi darurat seperti sekarang. ? pic.twitter.com/IJOJftQ6h3
— paidag?gia (@edukotor) March 22, 2020
Bukan cuma itu, beberapa netizen membandingkan himbauan Maaher ini dengan pernyataan Dokter Tirta.
Seperti diketahui, Dokter Tirta beberapa kali mengedukasi masyarakat tentang gaya hidup bersih dan sehat berkaitan dengan kewaspadaan terhadap virus corona. Gaya marah-marah dr. Tirta menjadi sorotan hingga dibahas di podcast Deddy Corbuzier.