SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, BANTUL— Sudah lebih dari 24 jam, mantan pemain PSS Sleman dan Persis Solo, Ferry Anto Dwi Saputro bersama anaknya, Freya Fajrina Dwi, yang hilang di Pantai Baru, Poncosari, Srandakan, Bantul, masih belum ditemukan. Tim gabungan pencarian dan penyelamatan masih terus berupaya menemukan korban.

Koordinator Search adn Rescue (SAR) Wilayah 4 Bantul, Dwi Riaspamuji mengatakan penyisiran dilakukan di tengah laut dengan mengerahkan kapal motor tempel. Selain itu pencarian lewat darat juga dilakukan dengan menyisir sepanjang pantai Baru hingga perbatasan Kulonprogo.

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

“Area penyisiran masih sekitar lokasi kejadian sampai muara Kali Progo,” kata Dwi Riaspamuji, saat dihubungi Jumat (21/6/2019).

Namun sejak hilang pada Kamis (20/6/2019) pagi sekitar pukul 09.35 WIB hingga Jumat siang proses pencarian masih belum membuahkan hasil. Dwi Riaspamuji mengatakan tim gabungan pencarian dan penyelamatan masih terus berupaya hingga 3×24 jam, selanjutnya tim pencarian hanya mengerahkan SAR Bantul jika korban masih belum ditemukan setelah tiga hari.

“Tapi kalau dari pihak korban menghendaki ada penambahan waktu, kami maksimalkan proses pencarian sampai satu pekan,” ujar Dwi Riaspamuji.

Ferry Anto dan anak bungsunya Freya terbawa ombak pada Kamis pagi, sekitar pukul 09.35 WIB. Kejadian itu bermula saat Freya, Felicia Shafira, 12, serta dua keponakan Ferry, yakni Afdal Firmansyah, 11, dan Ai Rohima sedang bermain air di bibir pantai. Namun, tiba-tiba ombak besar datang dan menggulung keempatnya.

Seketika Ferry yang berada di sekitar anak dan keponakannya langsung menolong. Kemudian disusul sejumlah anggota Tim Search adn Rescue (SAR) Wilayah 4 Bantul, dan beberapa warga yang berada di sekitar pantai. Ferry berhasil menarik dan melempar anak pertamanya Felicia.

Tim SAR juga berhasil menolong dua korban lainnya. Namun nahas saat meraih anak bungsunya, Ferry justru ikut terseret ombak dan menghilang. Lokasi yang korban hanyut tepat di sekitar bendera peringatan Palung

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Dwi Daryanto mengatakan berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) DIY, gelombang air laut saat ini hingga beberapa hari ke depan masih tinggi sehingga pihaknya mengimbau wisatawan untuk tidak mandi di laut. “Kami bukannya melarang bermain air, kalau cuacanya kurang bersahabat kan bisa membahayakan juga bagi wisatawan,” kata Dwi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya