SOLOPOS.COM - Bus Batik Solo Trans (BST) Koridor I dan II melintas di dekat Tugu Pamendangan, Jl Jenderal Sudirman, Solo, seusai peresmian, Selasa (29/12/2020). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO -- Lebih dari 1 juta penumpang diangkut bus Batik Solo Trans atau BST selama kurun waktu Juli 2020 hingga April 2021. Animo warga Kota Bengawan menjajal layanan buy the service BST dinilai cukup tinggi.

Load factor atau tingkat keterisian penumpang bus BST juga menunjukkan peningkatan dari bulan ke bulan. Pada medio Juli-Desember 2020, keterisian penumpang Koridor 3 dan 4 mencapai 806.379.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dari jumlah itu, rata-rata per bulannya mencapai 150.000-an penumpang. Angka itu meningkat pada Januari-Maret 2021 yakni rata-rata 200.000-an penumpang per bulan.

Baca Juga: Ribuan Pedagang BTC Dan PGS Solo Divaksin Covid-19

“Respons masyarakat dan kebermanfaatan BST meningkat dari waktu ke waktu. Peningkatan minat tersebut menjadi dasar kami terus meningkatkan pelayanan,” ucap Direktur PT Bengawan Solo Trans, Sri Sadadmojo, kepada wartawan, Jumat (23/4/2021).

Hari itu PT BST memberikan Pengarahan dan Pembinaan Sopir Batik Solo Trans (BST) di lantai II Terminal Tipe A Tirtonadi, Solo. Menurutnya, salah satu upaya peningkatan layanan kepada penumpang bus BST Solo adalah evaluasi kinerja.

Pengemudi mendapatkan arahan guna mematuhi aturan berlalu lintas maupun kesopanan dan kesantunan pada pengguna jasa transportasi. Ada beberapa catatan pelanggaran dalam evaluasi itu antara lain tidak berhenti di halte saat tidak ada penumpang. Lalu pelanggaran aturan lalu lintas, dan sebagainya. “Kami lakukan pembinaan dengan harapan pelayanan ke depan lebih baik,” imbuhnya.

Baca Juga: Tak Dapat Kelonggaran, Warga Kena Proyek Rel Layang Joglo Solo Minta Solusi

Kesejahteraan Karyawan

Sadad menyampaikan sistem buy the service telah meningkatkan kesejahteraan karyawan bus BST. Para sopir dan kru bus BST Solo mendapatkan gaji yang lebih baik per bulan, sehingga tidak perlu berburu penumpang seperti sebelumnya.

PT BST memiliki 300-an pegawai, di mana 194 pegawai di antaranya adalah pengemudi, sisanya tenaga kantor, bengkel, kebersihan armada, dan keamanan. “Kami mengoperasikan 81 unit bus, dengan sembilan unit bus cadangan,” jelas Sadad.

Baca Juga: Satgas Covid-19 Pusat Revisi Tanggal Larangan Mudik, SE Wali Kota Solo Ikut Berubah?

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Hari Prihatno, mengatakan pembinaan tersebut menjawab permintaan masyarakat terkait pelanggaran yang dilakukan pengemudi BST.

Pelanggaran itu misalnya adu banteng dengan mobil di Jl Slamet Riyadi dan masuk jalur lawan arah. “Peminat BST sebagai angkutan publik mengalami peningkatan, harapannya masyarakat bisa beralih dari kendaraan pribadi ke moda transportasi umum. Selain itu, kami ingin agar pengemudi tak lagi melanggar aturan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya