Haji
Rabu, 5 Oktober 2011 - 20:25 WIB

Lebih banyak pemondokan haji Indonesia dekat Masjidil Haram, layanan bus dikurangi

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - PERSIAPAN PEMONDOKAN -- Dua pekerja menyiapkan kamar di pemondokan haji Indonesia di kawasan Ja'fariyah, Mekkah, Arab Saudi, Selasa (4/10/2011). (JIBI/SOLOPOS/Ant)

Mekah (Solopos.com) – Jumlah bus yang dikerahkan perusahaan bus milik Pemerintah Arab Saudi, Saptco (Saudi Public Transport Company) untuk mengangkut calon haji Indonesia berkurang dibandingkan tahun lalu. Hal ini lantaran semakin banyak pemondokan haji Indonesia yang berada di dekat Masjidil Haram.

PERSIAPAN PEMONDOKAN -- Dua pekerja menyiapkan kamar di pemondokan haji Indonesia di kawasan Ja'fariyah, Mekkah, Arab Saudi, Selasa (4/10/2011). (JIBI/SOLOPOS/Ant)

Advertisement
Penanggung Jawab Saptco, Abdul Khatib kepada pers di Mekah, Rabu (5/10/2011) menjelaskan, pihaknya kini menyiapkan 45 bus, tak seperti tahun lalu yang mencapai 125 bus. Hal tersebut disampaikan usai bertemu Kepala Daerah Kerja Mekah Arsyad Hidayat untuk membicarakan segala rencana dan persiapan alat transportasi bagi jamaah Indonesia selama di Mekah. “Turunnya jumlah bus yang disewa pemerintah Indonesia dikarenakan lokasi pemondokan jamaah haji banyak yang makin dekat dengan Masjid Haram. Sesuai ketentuan pemondokan yang diakomodasi dengan bus jaraknya dua kilometer menuju Masjid Haram,” katanya.

Bus-bus tersebut melayani pemondokan yang berada di beberapa titik, yakni Mahbasjin, Ma’abdah, Rei Zakhir, Nakkassah dan Syari Ummul Qura. Total yang bakal dilayani sebanyak 44.237 orang dan akan disediakan 45 bus yang berlangsung selama 24 jam. Jumlah pemondokan yang akan dilayani sebanyak 61 pemondokan dan rasio busnya beda-beda.

Seperti di Mahbasjin ada 27.324 orang yang bakal dilayani 16 bus, rasionya 1.666 per satu bus. Sedangkan di luar Mahbasjin seperti di Ma’abdah disediakan 12 bus yang melayani 7.044 orang, rasionya 600 per satu bus. “Kalau di Mahbasjin aksesnya lebih mudah lewat terowongan, lebih cepat. Beda dengan Ma’abdah,” katanya.

Advertisement

Arsyad Hidayat mengatakan, pelayanan transportasi tersebut hanya dilakukan hanya di daerah-daerah tersebut, di mana jarak pemondokan dengan Masjidil Haram lebih dari dua kilometer. “Para Calhaj yang jarak pemondokannya ke Masjidil Haram kurang dari 2.000 meter, tidak dilayani transportasi,” katanya. Pelayanan itu diberikan pada 11 Oktober hingga 1 November dan dilanjutkan setelah wukuf 10 November hingga 1 Desember.

JIBI/SOLOPOS/Ant

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif