SOLOPOS.COM - Pedagang daging ayam menunggu pembeli di sekitar Pasar Ir Soekarno, Minggu (8/5/2022). (Solopos.com/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO Harga daging ayam bertahan tinggi hingga menembus Rp42.000 per kilogram di pasar tradisional di Sukoharjo pada momen lebaran ketupat. Kenaikan harga daging ayam dipengaruhi tingginya permintaan saat momen lebaran kupatan atau ketupat yang menjadi tradisi masyarakat seusai Hari Raya Idulfitri.

Selain ketupat, masyarakat memasak opor ayam sebagai menu makanan pendamping yang disantap keluarga dan sanak famili. Masyarakat memborong daging ayam sebagai bahan baku utama opor ayam.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal ini berimbas pada tingginya permintaan daging ayam pada beberapa hari setelah Lebaran. Harga daging ayam bertahan tinggi di pasaran sejak beberapa hari sebelum Lebaran hingga sekarang.

“Harga daging ayam Rp42.000 per kg. Sejak H-1 Lebaran, harga daging ayam sudah di atas Rp40.000 per kg. Kemudian, naik Rp2.000 per kg pada beberapa hari lalu,” kata seorang pedagang daging ayam di Pasar Ir. Soekarno, Jarno, saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (8/5/2022).

Baca Juga: Pasar Gede Solo Ramai Jelang Lebaran, Daging Ayam Ludes dalam 3 Jam

Beberapa hari sebelum Lebaran, permintaan daging ayam meningkat signifikan. Masyarakat membeli daging ayam untuk dimasak dan dihidangkan saat Lebaran. Kala itu, harga daging ayam di pasaran mengalami kenaikan hingga sehari sebelum Lebaran atau H-1.

Kondisi tak jauh beda terjadi setelah perayaan Lebaran. Banyak masyarakat yang memborong daging ayam sebagai bahan utama opor ayam saat lebaran ketupat. “Masih ada perantau di kampung halaman. Mereka belum kembali ke daerah perantauan. Biasanya, para perantau mencicipi opor ayam dan ketupat saat lebaran ketupat,” ujar dia.

Hanya sebagian masyarakat yang menggelar tradisi lebaran ketupat. Biasanya, masyarakat yang berdomisili di wilayah pedesaan. Tak hanya kerabat keluarga, tetangga rumah biasanya diajak menikmati opor ayam dan ketupat.

Baca Juga: Badan Pangan Nasional Gandeng PT Pos Distribusikan Daging Sapi

Dia memperkirakan harga daging ayam kembali normal pada pekan depan. “Sekarang belum semua pedagang berjualan di pasar. Sebagian pedagang juga masih mudik ke kampung halaman. Mungkin, mereka kembali menggelar lapak pada pekan depan,” ujar dia.

Seorang pedagang daging ayam lainnya, Marni, mengatakan tingginya tingkat permintaan otomatis memengaruhi harga daging ayam di pasaran. Masyarakat kerap memborong daging ayam sebagai bahan utama menu makanan Lebaran. Belum lagi, para pelaku usaha rumah makan atau restoran yang membeli daging ayam dalam jumlah besar.

Disinggung ihwal omzet penjualan, Marni menyampaikan omzet penjualan meningkat 30 persen-40 persen dibanding hari biasa. Jika dibandingkan dengan Lebaran pada 2020 dan 2021, omzet penjualan daging ayam jauh lebih besar. “Namun lebih besar [omzet penjualan] sebelum pandemi saat Lebaran 2019. Ya alhamdulillah, sekarang membaik dibanding saat Lebaran tahun lalu. Para perantau kan tidak ada yang mudik karena dilarang pemerintah,” kata dia.

Baca Juga: Sejarah Lebaran Ketupat di Tondano, Warisan Diponegoro di Pengasingan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya