SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo, Gibran Rakbuming Raka memperlihatkan uang tunai pecahan kecil saat kickoff layanan penukaran uang untuk Lebaran di halaman Pasar Klewer, Selasa (21/3/2023). (Solopos.com/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SOLO – Kebutuhan uang tunai masyarakat di Soloraya selama Ramadan dan Lebaran pada 2023 diperkirkan mencapai Rp6 triliun. Jumlah uang tunai tersebut meningkat tujuh persen dibanding realisasi pemenuhan uang pada periode yang sama pada tahun lalu yakni Rp5,6 triliun.

Acara seremoni kickoff layanan penukaran uang saat Ramadan dan Lebaran 2023 digelar di halaman Pasar Klewer, Solo, Selasa (21/3/2023). Acara itu dihadiri unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Solo dan para stakeholder serta pedagang pasar dan masyarakat.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Kepala Kantor KPw BI Solo, Nugroho Joko Prastowo, mengatakan kebutuhan uang tunai masyarakat saat periode Ramadan dan Lebaran pada 2023 diperkirakan meningkat dibanding tahun lalu. Hal ini dipengaruhi peningkatan konsumsi masyarakat pada Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN).

“Kebutuhan uang tunai selama Ramadan dan Lebaran diperkirakan senilai Rp6 triliun. Pada 2022, realisasi pemenuhan uang tunai mencapai Rp5,6 triliun. Jadi ada peningkatan sekitar tujuh persen,” kata dia, Selasa.

Joko, sapaan akrabnya, mengungkapkan tradisi mudik bagi masyarakat Indonesia menjelang Lebaran juga memengaruhi kebutuhan uang tunai. Masyarakat membutuhkan uang tunai dalam jumlah besar untuk biaya operasional saat perjalanan menuju kampung halaman.

Setiba di kampung halaman, masyarakat kerap membagikan fitrah kepada sanak famili dan tetangga rumah. “BI Solo menyiapkan uang tunai menyesuaikan kebutuhan masyarakat selama Ramadan dan Lebaran. Kalau masih kurang, kami akan berkoordinasi dengan Kantor BI Jawa Tengah maupun BI Pusat,” ujar dia.

Joko menyebut layanan penukaran uang pecahan kecil dilaksanakan secara serentak setiap Selasa dan Kamis selama Ramadan. Sedangkan paket penukaran uang dilayani maksimal senilai Rp3,8 juta per hari.

Uang tunai itu terdiri dari pecahan Rp20.000, Rp10.000, Rp5.000, Rp2.000, dan Rp1.000 dengan jumlah masing-masing sebanyak 100 lembar. “Layanan penukaran uang bisa dilakukan di bank, kantor pos, pegadaian dan mobil keliling di wilayah Soloraya.”

Sementara itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakbuming Raka, mengatakan tradisi mudik berdampak positif bagi perekonomian daerah. Terlebih, Kota Solo menjadi salah satu daerah tujuan pemudik yang pulang kampung saat Lebaran.

Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini memperkirakan perputaran uang di Kota Solo selama periode Ramadan dan Lebaran jauh lebih tinggi dibanding Semarang maupun Jogja. “Saya yakin perputaran uang saat Lebaran sangat tinggi, mungkin lebih tinggi dibanding Semarang atau Jogja. Kemarin jumlah pemudik diperkirakan lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya. Ini luar biasa sekali yang berdampak positif bagi perekonomian daerah,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya