Lebaran, kebutuhan daging diprediksi naik hingga 30%

Solo (Espos)–Kebutuhan masyarakat untuk mengkonsumsi daging diprediksi meningkat sekitar 20% hingga 30% menjelang perayaan Lebaran tahun 2009. Hal tersebut diperkirakan bakal memicu naiknya harga daging di pasaran.

“Kebutuhan masyarakat tersebut akan mendorong naiknya permintaan untuk mengkonsumsi daging ini dan biasanya berlaku untuk semua jenis daging baik daging sapi, daging kambing maupun daging ayam,” ujar Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kota Solo, Weni Ekayanti ketika ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa (25/8).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Weni menyebutkan pasokan daging sapi dari rumah potong hewan (RPH) di Kota Solo rata-rata mencapai 3,3 ton per hari pada hari-hari biasa. Sementara tambahan pasokan daging sapi dari luar Solo, seperti Boyolali, Sragen, Sukoharjo dan Karanganyar rata-rata sebanyak 800 kilogram (kg) per hari.

Sedangkan pasokan daging ayam dari tempat pemotongan unggas (TPU) di Solo yang jumlahnya mencapai 21 TPU, minimal satu TPU bisa memotong rata-rata 200 ayam potong per hari.

“Jadi dari sebanyak 21 TPU ditambah dua TPU rumahan yang selama ini dipantau Dispertan, pasokan daging ayam di Solo ini diperoleh dari sebanyak 4.200 ayam potong yang dipotong setiap harinya,” kata Weni.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) RPH, Tri Ananto memperkirakan harga daging sapi, daging kambing maupun daging ayam akan naik seiring meningkatnya permintaan masyarakat terhadap daging tersebut, khususnya mulai H-3 Lebaran nanti.

Tri menyebutkan pada hari-hari biasa, harga daging sapi berkisar antara Rp 50.000/kg hingga Rp 60.000/kg untuk pasokan daging sapi yang berasal dari luar Kota Solo. Sedangkan harga daging sapi dari Solo berkisar antara Rp 65.000/kg hingga Rp 70.000/kg.

“Harga daging sapi dari Solo dengan daging sapi dari luar Solo memang ada selisih sekitar Rp 5.000/kg hingga Rp 10.000/kg karena khusus untuk daging sapi di Solo standar kualitasnya kami buat lebih tinggi,” tutur Tri.

sry