Lebaran di depan mata, dua warga GK pilih ngendat

GUNUNGKIDUL—Lebaran tak berapa lama lagi, namun dua warga Gunungkidul justru memilih menyingkat hidupnya dengan cara gantung diri. Mereka adalah Patmo Suwito, 80, warga Kendalrejo RT 04/02, Wiladeg yang bunuh diri pada Jumat, (19/8) dini hari dan Jumiyati, 34, warga dusun Mojosari Rt 02/03, Hargosari, Kecamatan Tanjungsari yang diperkirakan bunuh diri pada Kamis (18/8) malam.

Dari informasi yang dihimpun Harian Jogja, jasad Patmo pertama kali diketahui oleh Sarmi, istrinya. Sekitar pukul 03.30 WIB Sarmi tengah menyiapkan makan sahur. Saat makanan siap ia pun menyuruh anaknya, Tugiyono, untuk memanggil Patmo. Namun, Tugiyono tak menemukan ayahnya bahkan setelah dicari di seluruh penjuru rumah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia pun mengajak beberapa warga lain untuk mencari ayahnya di sekitar pekarangan. Alangkah terkejutnya dia ketika mendapati jasad ayahnya sudah menggantung di pohon nangka di pekarangan rumahnya. Kejadian tersebut lantas dilaporkan ke Polsek Karangmojo.

Menurut Kapolsek Karangmojo, AKP M Djalil melalui Kasi Humas Aiptu Surip, kuat dugaan Patmo nekat bunuh diri lantaran penyakit asma yang diderita selama bertahun-tahun tidak sembuh.

Terpisah, kejadian bunuh diri yang dilakukan Jumiyanti pertama kali diketahu oleh ibunya, Karsiyem. Saat itu ia tengah memeriksa jemuran di luar rumah sekitar pukul 22.30 WIB. Tiba-tiba ia mendengar teriakan dari kamar depan rumahnya. Setelah diperiksa ternyata pintu kamar terkunci dari dalam. Karsiyem kemudian mengintip melalui celah dan betapa kagetnya dia karena dilihatnya tubuh Jumiyanti sudah menggantung di blandar rumah.

Oleh warga kejadian tersebut dilaporkan ke Polsek Tanjungsari. Pihal Polsek yang dihubungi Harian Jogja menyebutkan, Jumiyanti diduga nekat bunuh diri karena mengalami stres berat. Selama seminggu terakhir menurut keterangan keluarga, korban sering murung dan menyendiri.(Harian Jogja/Kurniyanto)